Jakarta, aktual.com – Sejumlah pengurus DPD Partai Golkar Jawa Barat diambil sumpah untuk mendukung pencalonan kembali Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar 2019-2024.
Wakil Korbid Pratama Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet), yang juga menyatakan maju sebagai Caketum Golkar menilai peristiwa itu memalukan partai.
“Telah terjadi anomali atau keanehan dalam praktik kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Mempermalukan Golkar sebagai partai politik modern berhaluan nasionalis tengahan,” kata Bamsoet kepada wartawan, Senin (2/9).
Menurut dia, pengambilan sumpah di atas Al-quran merupakan sesuatu yang sakral. Karena itu, Bamsoet memandang pengambilan sumpah yang dilakukan Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi itu sangat aneh.
“Sumpah yang diucapkan di bawah kitab suci (Al-quran, Alkitab, dan lainnya), dengan membawa nama Allah Sang Pencipta alam semesta, merupakan sesuatu yang sakral, mulia, dan sarat pesan amanah,” ucapnya.
“Lazimnya seremoni pengucapan sumpah di muka kitab suci itu dilakukan oleh para pejabat di level jabatannya masing-masing, agar yang bersangkutan mengingat dengan sungguh-sungguh amanah yang diberikan melalui jabatan tersebut,” imbuh Bamsoet.
Selanjutnya, dia juga menilai pengambilan sumpah itu mencoreng karakter Golkar sebagai partai nasionalis. Bamsoet mengatakan pengambilan sumpah tersebut sarat akan simbol agama.
“Dari perspektif kebangsaan dalam konfigurasi dan anatomi politik Indonesia, aksi sumpah politik bernuansa agama yang dilakukan oleh para pengurus Golkar di wilayah Provinsi Jawa Barat itu semakin mengaburkan karakteristik Partai Golkar sebagai partai nasionalis tengahan. Sedangkan dari dimensi psikopolitis, apabila terjadi salah tafsir atas aksi sumpah politik ber-Alquran kepada Airlangga itu, maka Golkar menghadapi situasi bahaya secara ideologis,” tuturnya.
Sebelumnya, beredar video pengambilan sumpah yang dilakukan Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi kepada sejumlah pengurus partai berlambang pohon beringin tersebut. Mereka bersumpah mendukung penuh Airlangga Hartarto untuk kembali menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2019-2024.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin