Jakarta, Aktual.com — Salah satu inisiator hak angket kasus Bank Century, Bambang Soesatyo menyangkal semua kebohongan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengatakan tidak tahu menahu dan tidak bertanggungjawab dengan kasus penggelontoran uang sebesar Rp6,7 triliun.
Pasalnya, SBY ketika itu sempat bertanya kepada mantan Mensesneg sekaligus mantan Menkumham Yusril Ihza Mahendra tentang prosedur ketatanegaraan dalam pelantikan presiden dan wakil presiden di 2009 lalu.
“Dalam buku halaman 155, ada dialog antara Yusril dengan SBY. Saat itu, SBY bertanya, apakah ia tetap dapat dilantik jika wakil presiden (Boediono) menjadi tersangka dan ditahan? Ternyata jawaban Yusril tidak bisa, karena SBY dan Boediono adalah satu paket saat dilantik,” kata Bambang Soesatyo, di Kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (19/8).
Dalam halaman 156, dari buku tersebut, percakapan berlanjut dengan pertanyaan balik dari Yusril. Ia menanyakan kepada SBY soal latar belakang munculnya pertanyaan tentang kemungkinan Boediono tidak dapat dilantik sebagai Wakil Presiden. Namun, setelah beberapa waktu, Yusril mengetahui bahwa ternyata pertanyaan SBY itu terkait dengan kasus Century.
Masih kata Bambang, ketua umum Partai Demokrat itu sebenarnya sudah mengetahui ada yang salah dalam bailout Bank Century. Bahkan, politikus Golkar itu menyebut skandal yang merugikan uang negara sebesar Rp6,7 triliun ada kaitannya dengan ambisi partai politik untuk meraih kekuasaan pada Pilpres 2009.
“Jadi, dari awal SBY sudah tahu persis (masalah Century), bohong besar kalau dia bilang tidak pernah diberitahu sebelumnya,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang