“Kita tidak mau bangsa ini dikuasai oleh asing. Seolah-olah kalau kita beri ke asing kita enggak percaya oleh anak bangsa. Jika selama ini ada kelemahan, tidak maksimal ya jangan dianggap semua tidak bisa diatasi. Saya yakin anak bangsa hari ini banyak yang hebat, banyak yang pintar, coba beri kesempatan,”
“Jadi kalau manajemennya tmaksimal hari ini jangan dibuat kesimpulan bahwa anak-anak bangsa hari ini tidak bisa berbuat apa-apa dan langsung diberikan kepada asing,” katanya.
Karena itu, Yandri meminta pemerintah untuk membatalkan rencananya tersebut demi menjaga asset bangsa Indonesia.
“Ini sungguh sangat memperihatinkan, pemerintah harus segara batalkan kebijakan ini dan beri kepercayaan pada anak bangsa bisa mengelola asset negara,” pungkas Politisi PAN ini.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memutuskan untuk melakukan kerja sama dengan pihak swasta untuk mengelola pelabuhan dan bandara. Budi menginginkan dengan adanya pengalihan pengelolaan tersebut bisa berdampak kepada Anggaran Pengengeluaran dan Belanja Negara (APBN).
“Kita harapkan paling tidak APBN yang bisa diefisienkan kurang lebih Rp 500 miliar rupiah sampai dengan satu triliun rupiah dari 30-an pelabuhan dan bandara,” kata Budi, Jumat (13/10).
Laporan: Nailin in Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid