Timsar melakukan pencarian korban Kapal KMP Refelia II yang tenggelam di Selat Bali, Banyuwangi, Jumat (4/3). KMP Rafelia II yang beroperasi dari Pelabuhan Gilimanuk Bali menuju Pelabuhan Ketapang, tenggelam di Selat Bali sekitar pukul 13.10 WIB. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc/16.

Denpasar, Aktual.com – Kepala Syahbandar Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Ispriyanto mengatakan sejauh ini bangkai kapal Rafelia 2 yang tenggelam di dasar laut tidak mengganggu pelayaran di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk.

“Bangkai kapal berada di dasar laut, sehingga tidak memengaruhi arus lalu lintas pelayaran di Pelabuhan Ketapang maupun Gilimanuk,” tuturnya di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (7/3).

KMP Rafelia jenis Landing Craft Tank (LCT) yang membawa penumpang 81 orang dan 27 kendaraan tenggelam di sekitar 250 meter dari bibir pantai Banyuwangi Beach pada Jumat (4/3) sekitar pukul 13.09 WIB.

“Pengangkatan bangkai KMP Rafelia diserahkan sepenuhnya kepada pemilik kapal, namun sejauh ini lokasi tenggelamnya kapal sudah diberi tanda oleh petugas,” katanya.

Ia mengaku tidak tahu pasti apakah pemilik kapal yang bersangkutan akan mengangkat kapal yang sudah tenggelam tersebut atau tidak, namun bangkai kapal yang sudah tenggelam tersebut dipastikan tidak mengganggu pelayaran di perairan Selat Bali.

“Jalur lalu lintas pelayaran di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk juga berjalan lancar selama proses evakuasi korban kapal tenggelam selama tiga hari terakhir, sehingga tenggelamnya KMP Rafelia tidak memengaruhi jalur penyeberangan,” ujarnya menambahkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara