“Kita harap Pemda melalui instansi terkait segera membangun komunikasi dan sinergisitas, sehingga bangkai paus ini segera tertangani dan kita siap membantu,” tutur Ariston.

Sementara Mukim Bugeng, M Husein yang hadir dalam kesempatan itu berharap agar bangkai paus yang membusuk itu segera dikuburkan, karena bau busuknya sudah sangat menyengat dan sangat mengganggu aktifitas nelayan.

“Kita tetap harap bangkai paus ini segera dikuburkan,” kata M Husein.

Paus jantan sperma dengan bobot 13,5 ton itu awalnya terdampar di Kuala Idi Cut, Desa Seuneubok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, Jumat (15/6) sekira pukul 10.00 WIB.

Dilihat masih hidup lalu masyarakat setempat memutuskan untuk menarik ikan paus itu ke laut lepas.

Sehari kemudian, paus yang sama mati dan terdampar di Kuala Bagok, Aceh Timur (15 kilometer ke arah barat Kuala Idi Cut), Sabtu (16/6) sekira pukul 14.00 WIB.

Dianggap paus yang sudah mati, warga memilih menghubungi aparat desa dengan harapan segera dikuburkan. Tetapi sejak hari pertama terdampar hingga saat ini belum kunjung dikuburkan.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby