Pada pengembangan ini akan ada beberapa fasilitas yang dirombak. Di antaranya VIP 1 dan 2 yang berada di dekat Pertamina akan dipindah ke kargo internasional. Hanggar di beberapa titik, kargo domestik juga akan dibongkar. Begitu juga dengan STP akan direlokasi.
“Tujuannya supaya kita bisa mendapatkan empat parking stand untuk nero body. Itu sudah kita pikirkan. Kita tidak punya lahan lain selain yang ada saat ini,” papar dia.
Sementara untuk tahap penyelesaian pengembangan apron, Yanus berharap pada Agustus depan sudah harus rampung. Sementara untuk perluasan bandara secara keseluruhan seluas 48 hektar saat ini masih dalam proses. Segala hal lainnya aka dibicarakan setelah hajatan IMF kelar.
“Total untuk IMF dana sebesar Rp2,2 trikiun, bekum untuk yang lain. Itu hanya khusus untuk fasilitas tambahan seperti apron, memindah fasilitas VIP 1 dan 2, membangun VIP baru, merelokasi Baseops dan lainnya. Sudah ada masterplan-nya,” ujarnya.
“Izin lingkungan untuk 48 hektar sudah ada di Kementerian Lingkugan Hidup dan kementerian Kelautan. Maret kita harap sudah ke luar. Kajian arus laut sudah ada, sudah kita paparkan kepada Sekda. Kita perlu melakukan penataan pantai, sehingga pembangunan ini tidak berdampak pada lingkungan,” demikian Yanus.
Laporan: Bobby Andalan
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid