Perseroan pun menggandeng BNI untuk menyalurkan hunian bersubsidi itu. Sebelumnya mereka menggandengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
“Kami sudah disupport (BNI) untuk ekspansi 100 hektare lagi. Dan kebetulan ini (FLPP) gong baru bagi BNI. Sebelumnya BNI belum pernah main di FLPP. Hari ini sebanyak 1.046 unit sekaligus kita pasarkan dengan suku bunga 5 persen selama masa kredit,” jelas Richard.
Untuk menggenjot pembangunan hunian MBR itu, kata dia, perseroan tak hanya mengandalkan dana dari perbankan, tapi juga dari pasar modal dengan menerbitkan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II.
Penerbitan PUT II sendiri, dia menegaskan, hampir rampung dan akan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhir pekan ini.
“Kemungkinan Jumat ini sudah turun dari OJK. Kami targetkan dapat Rp299 miliar. Ini murni untuk pengembangan FLPP dan TOD (Transit Oriented Development) di Tangerang,” ungkap dia.
Di tempat yang sama, Komisaris RBMS, Vence Rahardjo menambahkan, hingga akhir tahun perseroan bakal merampungkan sanyak 500 unit rumah tambahan.
“Ada 17.000 unit rumah terus berkembang dan diluaskan. Sampai akhir tahun ada 500 tambahan dan tahun depan perluasan perumahan di sekitar kita untuk 80 rumah lagi,” terang Vence.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara