Negara Hadir Atasi Kesenjangan
Peningkatan akses pada layanan pendidikan ditempuh melalui beragam upaya, diantaranya melalui perbaikan dan penyediaan infrastruktur fisik ruang kelas dan gedung sekolah.
Tercatat sampai dengan tahun 2016, Kemendikbud telah merehablitasi sekitar 12.752 ruang belajar, membangun 617 Unit Sekolah Baru, dan 13.791 Ruang Kelas Baru.
Sebagai perwujudan semangat nawacita ketiga untuk membangun dari pinggiran dan upaya mewujudkan pendidikan untuk semua, di tahun 2016 Kemendikbud membangun 114 Sekolah Garis Depan di berbagai daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).
Hal tersebut diperkuat dengan menugaskan sekitar enam ribu Guru Garis Depan untuk memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik, meningkat sepuluh kali lipat dari tahun sebelumnya sebanyak 797 guru di tahun 2015.
Akreditasi satuan pendidikan juga mengalami tren peningkatan dari tahun 2014 ke tahun 2015. Terlihat pada jenjang Sekolah Dasar, dilaporkan oleh Badan Nasional Standarisasi Pendidikan, jumlah sekolah yang mencapai akreditasi minimal B di seluruh Indonesia meningkat dari angka 45% menjadi 58,8%.
Sejalan dengan upaya perbaikan infrastruktur fisik, melalui Program Indonesia Pintar pemerintah terus berupaya meningkatkan partisipasi sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Tercatat di Data Pokok Pendidikan, APK untuk Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan mengalami peningkatan dari 75,53% di tahun 2015 menjadi 76,45% di tahun 2016.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu