Anak-anak bermain di kawasan proyek konstruksi jalan tol Becakayu, Jakarta, Rabu (4/1). Pemerintah membelanjakan Rp 165 triliun untuk belanja modal pada 2016 atau lebih rendah 23,2 persen dari tahun 2015, dimana belanja modal utamanya berkaitan dengan pendanaan proyek, jembatan, sekolah, serta proyek infrastruktur lainnya. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/pd/17.

Bandarlampung, Aktual.com – Pemerintah Kota Bandarlampung telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) terkait pinjaman dana sebesar Rp237 miliar untuk pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.

“Hari ini telah resmi menandatangani nota kesepahaman yang artinya pinjaman yang diajukan oleh pemkot telah disetujui,” kata Wali Kota Bandarlampung Herman HN di Bandarlampung, Jumat (5/5).

Dia mengatakan, dana yang dipinjam ini diperuntukan bagi pembangunan infrastruktur guna menuju kota yang modern. Dengan pinjaman ini, pembangunan di Kota Tapis Berseri akan lebih cepat dilakukan sehingga masyarakat bisa merasakannya tanpa harus menunggu waktu 10 tahun.

“Kita menginginkan agar masyarakat bisa cepat merasakan infrastruktur yang baik, sebab apa yang dilakukan pemkot ini untuk kepentingan warga Kota Bandarlampung,” kata dia.

Ia melanjutkan, proyek yang utama pada tahun ini ialah pembangunan jalan layang di Jalan ZA Pagar Alam dengan panjang sekitar 350 meter dengan lebar 12 meter.

“Saat ini hanya tinggal melakukan tender, tapi saya kira itu sedang berjalan,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Pembiayaan dan Investasi PT SMI Edwin Syahruzad mengatakan ini merupakan dukungan pembangunan dari pemerintah pusat untuk daerah.

“Kita perusahaan BUMN mengemban amanah untuk mengembangkan aktivitas pinjaman kepada pemerintah daerah,” kata dia.

Dia mengatakan, perusahaan ini bergerak di bidang pembiayaan infrastruktur. Salah satunya dengan memberikan pinjaman kepada pemerintah daerah. Ini pun salah satu bentuk pemerintah pusat dalam membantu mempercepat pembangunan infrastruktur yang ada di daerah.

“Apa yang dilakukan perusahaan ini untuk membantu mempercepat pembangunan didaerah sehingga pembangunan di negara ini merata,” katanya.

Menurut dia, yang melakukan pinjaman bukan hanya Kota Bandarlampung beberapa wilayah pun turut melakukan pinjaman untuk membantu pembangunan infrastruktur.

Provinsi Lampung pun telah diberikan pinjaman untuk membangun jalan, dan perlu diketahui bahwa sejak tahun 2015 aktivitas pinjaman ini telah dialihkan oleh Kementerian Keuangan kepada perusahaan ini. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: