Jakarta, Aktual.com — Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung disinyalir adalah upaya Presiden Jokowi membuka akses PT Perkebunan Nusantara VII (PTPN VII) yang memiliki lahan seluas 3 ribu Ha untuk dikuasai para pengembang properti sebagai imbalan balas jasa atas kampanye pemilihan presiden.

Adapun sejumlah pengembang properti yang disebut-sebut akan terlibat dalam pengembangan properti di lahan Walini adalah Agung Podomoro, Sinarmas, Lippo serta Disneyland.

“Tujuan projek Kereta Cepat untuk mengembangkan daerah yang dilalui dan akan menghasilkan kota baru yang pasti akan dikerjakan oleh developer-developer besar. Terkait dengan lahan Walini akan digunankan sebagai tanda balas jasa Presiden saat Kampanye Pilpres dulu,” kata Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arif Pouyono kepada Aktual.com Rabu (24/2).

Lebih lanjut Arif mengamati bahwa kereta cepat yang tengah diproyeksikan tidak masuk dalam kalkulasi bisnis, sehingga akan membawa kerugian bagi negara.

“Jadi jelas, rencana infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah saat ini hanya untuk kepentingan para pemgembang properties besar dan bukannya pembangunan infrastruktur untuk kepentingan yang paling mendesak yaitu menciptakan swasembada pangan,” tukasnya.

Menurut Arif, seharusnya pengembangan infrastruktur memprioritaskan lalulintas logistik agar memudahkan akses transportasi interaksi ekonomi dari desa ke kota atau menuju pelabuhan.

“Sudah dipastikan akan banyak masyrakat yang kehilangan penghasilan tetapnya dari sektor pertanian dan perkebunan sepanjang lintasan KA Cepat yang melintasi lahan masyrakat ,apalagi ganti ruginya sangat murah,” pungkas Arif

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka