Jakarta, Aktual.com — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) optimis pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bisa rampung dalam waktu tiga tahun.
Staf Khusus Menteri BUMN, Sahala Lumbangaol mengatakan, proyek ini akan dapat terealisasikan dalam waktu tiga tahun lantaran proses akuisisi lahannya pun sudah selesai hanya tinggal melakukan proses pembangunan.
“Jadi biasanya pembangunan kita itu terlambat dipenyiapan tanahnya, karena kita akan menggunakan railway daripada jalan tol Jasa Marga kemudian tanah-tanah jalan yang dilalui di Walini yang milik PTPN VII,” kata Sahala di Jakarta, Jumat (16/10).
Seperti diberitakan sebelumnya, Konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) telah melakukan penandatanganan perjanjian joint venture dengan China Railway International Co. Ltd untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia ini terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Perkebunan Nusantara VIII, dan PT Jasa Marga (Persero).
Sahala menambahkan, model bisnis proyek kereta cepat ini murni aksi korporasi yang mengutamakan komersialisasi.
“Dengan demikian model bisnis ini tidak beratkan APBN dan ganggu pemerintah tidak ada jaminan pemerintah,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan adanya penandatanganan perjanjian Joint Venture ini juga menjadi episode baru dalam merealisasikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
“Jadi saya sampaikan episode baru dimasa depan pembangunan infrastruktur tidak selalu lagi bebani APBN tapi kalau pembangunan infrastruktur bisa komersialisasi,” tandas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan