Suasana kilang pencairan gas alam Badak LNG di Bontang, Kalimantan Timur, Rabu (1/7). Kapasitas produksi kilang tersebut rata-rata mencapai 17 juta metrik ton per tahunnya untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Jepang, Korea dan Taiwan. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/Rei/15.

Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina (Persero) mengaku telah mendapat lampu hijau dari pemerintah untuk memilih langsung partnernya dalam hal membangun kilang yang terlerak di Bontang Kalimantan Timur.

Selama ini Pertamina merasa terganjal dengan adanya aturan melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) atau memilih partner melaku tender.

Namun dengan skema penugasan yang telah diberikan oleh Pemerintah, Perusahan plat merah itu merasa sumringah untuk mengintensifkan pembicaraan degan investor yang menunjukkan minatnya.

“Gressroad refinery bontang ini menarik, karena sudah diputuskan menjadi penugasan dari semula KPBU,” kata Direktur Megaproject Pengolaha dan Petrokimia, Rachmat Hardadi di Gedung Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (8/11).

Sebelumnya diketahui perusahan national oil company (NOC) asal Oman telah menemui Menteri BUMN, Rini Soemarno untuk menyatakan ketertarikan proyek kilang Bontang.

Perusahan itu telah menyiapkan dana sebesar USD12 miliar, namun niat investasi itu terhambat oleh KPBU karena Pertamina tak bisa menunjukkan atau memilih partnernya secara langsung.

Tetapi dengan status wewenang penugasan yang diberikan oleh pemerintah, secara otomatis Pertamina berhak memilih partnernya secara langsung layaknya yang pernah dilakukan pada pengembangan kilang Tuban.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka