Jakarta, Aktual.com — Pembangunan Kilang Gas Blok Masela yang diusulkan oleh banyak pihak untuk dilakukan di darat, berpotensi mengalami kemunduran jadwal akibat potensi konflik lahan yang memang sering terjadi di Provinsi Maluku.

Dampak dari tertundanya pembangunan akan menyebabkan terlambatnya negara dalam menerima pemasukan dari penjualan gas, serta masyarakat Maluku yang harus menunggu lebih lama untuk merasakan manfaat yang diperoleh dari pengembangan lapangan gas alam terbesar di Indonesia ini.

“Persoalan akusisi lahan memang merupakan salah satu faktor utama penghambat berbagai proyek pembangunan di Indonesia,” kata Anggota Presidium Dewan Kehutanan Nasional (DKN) utusan Kamar Masyarakat Regio Malluku, Yanes Balubun, Rabu (20/1).

Di Maluku sendiri kata Yanes, beberapa sengketa tanah yang terjadi antara perusahaan dengan lembaga masyarakat Adat yang tercatat oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) antara lain, sengketa Negeri Tananahu dengan PT PN XIV dan tanah perizinan Hak Pengelolaan Hutan (HPH) kepada PT Karya Jaya Berdikari dalam petuanan Watmuri, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).

Masyarakat adat di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, khususnya di kepulauan Tanimbar, mengenal hukum tradisional dan konservasi sumber daya alam atau yang dikenal dengan sasi atau wam. Sasi adalah perlindungan sumber daya alam yang mempunyai manfaat penting bagi masyarakat dengan memberlakukan aturan adat untuk melindungi hutan atau melindungi sumber daya hayati seperti beberapa jenis hasil laut, contohnya teripang dan batulaga, yang mempunyai nilai ekonomi tinggi agar tidak terjadi exsploitasi yang berlebihan.

“Perlu adanya assessment menyeluruh jika kemudian opsi darat yang dipilih. Urusan tanah sejak lama seringkali menjadi pemicu konflik di tanah Maluku, karena itu pembangunan industri harus sebisa mungkin menghindari hal tersebut,” tegas Yanes.

Sering terjadinya konflik tanah di Provinsi Maluku, yang beberapa diantaranya terjadi di daerah MTB akan sangat tidak menguntungkan bagi aktifitas pembangunan kilang gas Masela yang rencananya akan dibangun di Pulau Yamdena, dan dapat memperpanjang jadwal pembangunan infrastruktur.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan