Jakarta, Aktual.com — Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menggandeng Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Paris, Prancis untuk membangun daerah dimulai dari Bogor, dengan memfokuskan empat bidang yakni transportasi, kebersihan, lingkungan hidup dan promosi perdagangan pariwisata.

“PPI di seluruh dunia adalah kawah candra dimuka bagi pemimpin masa depan. Kalian yang mendapat kesempatan menimba ilmu di luar negeri termasuk generasi yang beruntung, sehingga jangan disia-siakan kesempatan emas ini,” kata Bima di sela-sela kunjungannya menghadiri Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-21 (COP21), seperti yang disiarkan Humas Pemkot yang diterima di Bogor, Rabu (9/12).

Bima menyempatkan diri bertemu dan berdiskusi dengan pengurus serta anggota PPI Paris bertempat di Balai Budaya KBRI Paris menyampaikan pengalamannya sewaktu menjadi Ketua PPI Australia pada 2002-2004 lalu.

Dalam pertemuan tersebut, politisi PAN tersebut memotivasi para mahasiswa Indonesia di Paris untuk ikut berkontribusi aktif membangun daerah dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi dengan kemampuan yang dimilikinya masing-masing.

“Bogor saat ini sedang berbenah mengurai beragam persoalan seperti tata ruang dan transportasi. Kita perlu melakukan banyak terobosan dengan ide-ide kreatif. Ide bisa datang dari mana saja. Dari warga Bogor atau dari pakar,” katanya menjawab pertanyaan para mahasiswa Indonesia di Paris yang menyoroti pola pembangunan Kota Bogor saat ini dan masa yang akan datang.

Menurut dia, keberadaan kaum intelektual Indonesia di Paris yang tergabung dalam PPI Paris dapat memberikan manfaat untuk membantu proses pengembangan kota-kota di Indonesia.

“Saya mengundang teman-teman PPI untuk berkarya membangun kota-kota di Indonesia. Kita bisa mulai dulu dari Kota Bogor,” katanya.

Keseriusan PPI Paris dan Kota Bogor ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama terkait program pengembangan dan pembangunan di Bogor.

Ketua PPI Paris, Septa Pratama mengatakan kerja sama tersebut merupakan langkah awal dan nyata PPI Paris untuk ikut serta berkontribusi dalam pembangunan daerah di Indonesia yang dimulai dari Kota Bogor.

“Setelah berdiskusi dan bernegosiasi dengan pihak Pemerintah Kota Bogor, telah disepakati suatu bentuk kerja sama,” katanya.

Ia menyebutkan, dalam perjanjian kerja sama tersebut terdapat empat bidang kerja sama yakni kajian di bidang transportasi, kebersihan dan lingkungan hidup, membantu promosi perdagangan, kebudayaan dan pariwisata, serta program magang di instansi Pemerintah Kota Bogor dan tukar informas, publikasi program kegiatan Pemkot Bogor dan PPI Paris.

Dia mengatakan, PPI Paris dengan anggotanya yang memiliki kepakaran di berbagai bidang yang bisa melakukan kajian. Hasil kajian akan direkomendasikan ke Pemerintah Kota Bogor.

“Ketika musim libur, Pemerintah Kota Bogor membuka pintu bagi aktivis PPI untuk magang di Kota Bogor sesuai dengan bidang yang diminati,” katanya.

Wali Kota Bogor menghadiri Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-21 (COP 21) yang merupakan agenda internasional tahunan yang diikuti lebih dari 100 negara anggota. Di sela-sela konferensi tersebut, dilaksanakan juga kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga non pemerintah pemerhati isu lingkungan salah satunya Panel Urban Low Emission Development and North-South Cooperation” yang dihadiri Wali Kota Bogor selama 10 hari.

Ada tiga isu yang dibawa oleh Wali Kota Bogor dalam forum internasional yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo yakni kesepakatan perubahan iklim yang akan dibahas harus menyebutkan secara tegas kontribusi negara maju terhadap dana perubahan iklim atau “green climate fund” sebesar minimal 100 miliar USD per tahun kepada kota-kota di negara berkembang, termasuk Kota Bogor.

Isu kedua yakni kesempatan perubahan iklim harus bersifat mengikat secara hukum dan “legally binding” dan yang ketiga negara maju akan mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, menjamin transparansi, transfer teknologi serta pengembangan kapasitas guna mengembangkan dan menerapkan aksi perubahan iklim di kota-kota seluruh dunia, termasuk Kota Bogor.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka