Mantan Kapolda Papua itu menambahkan rakyat Papua sesungguhnya menunggu pembangunan itu selesai dan banyak juga yang mengapresiasi.
Menurut Tito, dialog dengan masyarakat di sekitar lokasi pembangunan terus dilakukan oleh pekerja pembangunan agar rakyat Papua dapat menerimanya.
Koordinasi yang intens pun, ungkap Tito, perlu dilakukan untuk mengetahui dinamika jaringan KKB. “Ada saatnya kooperatif, ada saatnya mereka akan lebih ofensif karena 1 Desember,” jelas Tito.
Senjata para KKB itu dinilai Tito didapat dari sejumlah anggota TNI dan Polri yang gugur saat bertugas. Selain itu, ada juga yang berasal dari bekas konflik Ambon.
“Ketiga melalui jalur-jalur ilegal di perbatasan Papua Nugini. Saya tidak mengatakan dari pemerintah, ya. Tapi dari jalur ilegal oknum-oknum di perbatasan Papua Nugini itu beberapa kali juga kita tangkap,” jelas Tito.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara