Pekerja melakukan pemasangan kabl listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Cikajang, Garut, Kamis (25/8). Presiden Joko Widodo menekankan agar daerah-daerah yang kurang pasokan listrik diberikan prioritas dalam pembangunan kelistrikan. Baik lewat percepatan dengan mobile power plant maupun lewat kapal, sehingga keluhan dari masyarakat bisa diatasi. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Direktur Pengadaan PT PLN (persero), Supangkat Iwan Santoso menjanjikan proyek PLTU Nasional sebagai sarana untuk memaksimalkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Dia menargetkan TKDN yang diserap oleh proyek ini akan melebihi 50 persen dari berbagai produk BUMN nasional.

Saat ini jelasnya, PT PLN memiliki program pembangunan 201 unit PLTU skala kecil dan menengah yang terdiri dari 30 unit PLTU 100 MW, 37 Unit PLTU 50 MW, 37 Unit PLTU 25 MW dan 72 Unit PLTU dibawah 25 MW dengan kapasitas total 6.550 MW. Pembangunan PLTU skala kecil dan menengah ini membutuhkan dana investasi lebih dari Rp150 Triliun.

“Berdasarkan data yang dimiliki PLN yang mengacu pada kementerian perindustrian terkait kemampuan pabrikan dan kontraktor dalam negeri, hampir seluruh komponen pembangkit tersebut dapat dibuat dalam negeri, hanya beberapa komponen yang masih harus di impor yaitu generator dan turbin,” kata Iwan di Jakarta, Rabu, (28/9).

Lebih lanjut jelasnya, bila 50 persen dari pembangkit skala menengah dan kecil tersebut dibuat di dalam negeri, maka dia yakin akan menghidupkan lebih dari 14 perusahaan BUMN Strategis yang sebelumnya memiliki utilitas rendah dan lebih dari 190 perusahaan swasta.

“Bayangkan, jika 50 persen saja pembangkit skala menengah dan kecil menggunakan tingkat kandungan dalam negeri sudah bisa menghidupkan lebih dari 200 perusahaan BUMN dan Swasta, berapa besar pertumbuhan ekonomi secara langsung yang dihasilkan dari program PLTU Nasional ini,” ujarnya.

Adapun diketahui rencananya PLTU Nasional pertama yang akan dibangun adalah PLTU Madura dan PLTU Tarahan, masing-masing PLTU tersebut memiliki kapasitas 2 x 100 MW serta PLTU Boroko di Sulawesi Utara berkapasitas 2 x 50 MW.

Musdianto

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan