Wakil Presiden RI M Jusuf Kalla (Aktual)

Jakarta, Aktual.com — Meski ekonomi global akhir-akhir ini mengalami perlambatan, namun pemerintah Republik Indonesia sangat optimis bisa berkompetisi dan bersaing dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini.

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, salah satu yang menjadi penopang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan sebagai modal dalam persaingan MEA adalah digenjotnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintahan saat ini.

“Kita bangun proyek infrastruktur, proyek energi. Kita harapkan hingga tahun 2020 kita tetap akan tumbuh karena pembangunan infrastruktur. Kita optimis ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan persaingan di Asean,” kata Jusuf Kalla dalam acara Indonesia Summit, Jakarta, Kamis (25/2).

Optimisme pemerintah saat ini dalam pembangunan infrastruktur, menurut JK realisasinya sudah dituangkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Tahun ini Kementerian PUPR mendapatkan porsi anggaran terbesar dibandingkan kementerian lainnya. Dengan total APBN hingga Rp104 triliun, untuk pembangunan proyek infrastruktur di berbagai daerah di Indonesia,” paparnya.

Pembangunan infrastruktur ini nantinya diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pasalnya, dengan perlambatan ekonomi global yang sedang melambat, sulit bagi Indonesia untuk mengandalkan pertumbuhan dari sektor perdagangan luar negeri.

Dengan adanya proyek pembangunan infrastruktur ini, lanjutnya, pemerintah yakin Indonesia dapat bersaing pada tingkat regional ASEAN. Sebab, pembangunan infrastruktur dapat memberikan efek multiplier bagi peningkatan pertumbuhan pendapatan di Indonesia.

“Dalam pelemahan ekonomi global ekspor impor masih sulit. Makanya kita akan menghadapi persaingan dengan proyek-proyek ini,” jelasnya.

JK melanjutkan, kedepan Indonesia diyakini dapat tetap tumbuh dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Sebab, saat ini pemerintah melalui BKPM dan OJK tengah mendorong dunia usaha dan perbankan untuk dapat tumbuh guna mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kita sudah memberikan kemudahan melalui BKPM. Dengan penurunan BI Rate saat ini, kita juga berharap perbankan dapat menurunkan suku bunga hingga single digit,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan