Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kanan), didampingi Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto (kedua kanan) dan Direktur Pengolahan Pertamina Rahmat Hardadi (kanan), meninjau proyek 'Skydeck' RFCC RU IV Lomanis, Cilacap, Jateng, Sabtu (14/11). Beroperasinya RFCC (Residual Fluidized Catalityc Cracking), di kilang Cilacap dan kilang TPPI Tuban, berdampak pada pengurangan impor premium hingga 30 persen. ANTARA FOTO/HO/Humas Pertamina/ama/15.

Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina (Persero) menggandeng perusahaan minyak Arab Saudi, Saudi Aramco, dalam pembangunan peningkatan kapasitas kilang eksisting (Refinery Development Masterplan Program, RDMP) Cilacap.

“Kerja sama ini merepresentasikan komitmen kedua perusahaan dalam pengembangan dan penguatan infrastruktur energi khususnya dalam proyek kilang minyak yang sejalan dengan lima pilar strategi Pertamina,” Kata Dirut Pertamina Dwi Sutjipto usai menandatangani kerja sama dengan Pucuk Pimpinan Perusahaan Saudi Aramco Amin Nasser di Jakarta, Kamis (22/12).

Perjanjian kerja sama tersebut mencakup kepemilikan saham, pengembangan, dan pengoperasian kilang Cilacap di Jawa Tengah. Pertamina memiliki 55 persen saham di RDMP Cilacap sementara Saudi Aramco mendapatkan 45 persen.

Amin menyebutkan perusahaannya tertarik untuk berinvestasi di Indonesia dilihat dari pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan merupakan pasar besar. Terlebih lagi, lanjut Amin, gencarnya upaya pemerintah dalam mereformasi kebijakan untuk menumbuhkan investasi di Indonesia.

“Kerja sama dengan Pertamina membuat Saudi Aramco berpotensi untuk makin berpengaruh untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan energi di salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat,” kata Amin.

Selain untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, kerja sama Pertamina dan Saudi Aramco juga meningkatkan kompetensi kilang minyak di Indonesia untuk berkontribusi dalam peningkatan ketahanan energi.

Kedua pucuk pimpinan perusahaan sepakat untuk menargetkan penyelesaian proyek pada 2021, dipercepat satu tahun di mana sebelumnya ditargetkan rampung pada 2022.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka