Jakarta, Aktual.co —   Tokoh pemuda di Jayapura menyatakan jika smelter dibangun di areal pertambangan PT Freeport Indonesia di Timika ataupun wilayah lain di Papua akan menyerap banyak tenaga kerja pribumi.

“Smelter jika dibangun di Papua entah itu di Timika atau di daerah lain di Papua maka dengan sendirinya konsep percepatan pembangunan akan terjadi karena dapat menyerap sejumlah tenaga kerja,” kata salah salah satu tokoh pemuda di Jayapura J.Septer Manufandu di Jayapura, Kamis (12/2).

Ia mengatakan jika smelter dibangun di Gresik, Jawa Timur, konsekuensinya tidak ada nilai tambah karena bahan mentahnya dibawah dari Papua kemudian dikelola di Gresik.

Menurut dia, keuntungannya ketika smelter dibangun di Papua, pembangunan dengan sendirinya akan terjadi serta diikuti sejumlah produk-produk dan perusahaan lainnya akan bekerja sama untuk memajukan perekonomian Papua.

“Yang mesti dipikirkan lebih lanjut apa manfaat dan apa dasarnya smelter itu dibangun, hal ini sebenarnya logis untuk dibangun di Papua, entah dipilih lokasinya di mana tidak jadi masalah,” jelasnya.

Menurut dia, jika pabrik pemurnian bijih emas dibangun di lokasi Papua manapun tidak menjadi masalah tetapi ketika kebijakan pemerintah untuk membangun di wilayah Gresik, Jawa Timur, alasan ekonomi, hukum dan politiknya bagaimana.

Sebelumnya, semenjak dikeluarkannya Undang-undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, kini seluruh perusahaan pertambangan mineral diwajibkan untuk memurnikan hasil tambagnya di dalam negeri yang pelaksanaannya paling lambat 2014.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka