Jakarta, Aktual.co —Pemprov DKI Jakarta akan membangun dua Intermediate Treatment Facilities (ITF) atau tempat pengolahan sampah dengan menggunakan teknologi incinerator atau pembakaran sampah di daerah Sunter dan Cakung Cilincing di tahun 2015 mendatang.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas mengatakan dengan pembangunan dua ITF di Jakarta dapat menghemat anggaran sampah di APBD DKI hingga 69,2 persen atau Rp 486 miliar dari total anggaran yang dikeluarkan senilai Rp702 miliar setiap tahunnya.
Karena pengelolaan sampah di Jakarta harus melewati beberapa tahap. Yaitu penyapuan dan pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan, dan pengolahan terakhir di TPA Bantar Gebang, Bekasi Jawa Barat. Semua proses itu memakan biaya besar hingga Rp 702 miliar.
Di mana setiap harinya, volume sampah di Jakarta yang dibuang ke TPA Bantar Gebang adalah 6500 ton sampah dan menghabiskan biaya Rp1,95 miliar.
Sedangkan dengan adanya ITF, ujar Saptastri, diperkirakan bisa mengolah sampah sebanyak 4500 ton dari total 6500 ton.
“Kami menargetkan volume sampah warga Jakarta yang diangkut ke Bantar Gebang hanya 2.000 ton per hari. Karena sebanyak 4.500 ton per hari sudah bisa diolah di dalam Jakarta menggunakan teknologi incinerator,” ujarnya di Balaikota DKI, Selasa (11/11).
Selain untuk menghemat anggaran, adanya ITF juga bisa membuat Jakarta lebih mandiri dalam mengelola sampah. Selain itu, ITF juga digadang-gadang bisa membuat pengelolaan sampah menjadi lebih ramah lingkungan.
Artikel ini ditulis oleh: