Jakarta, Aktual.co — Nasib malang menimpa Dady Permana Putra Arief, seorang taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Kota Semarang. Ia bonyok dihujani pukulan warga lantaran dipergoki menggondol kotak amal di Masjid Nurul Huda Jalan Hasanudin, Semarang Utara.
Aksi nekad taruna tingkat III di sekolah pelayaran itu, terjadi pada Senin (3/11) sekitar pukul 02.30 WIB. Dedi mengaku nekat mencuri kotak amal karena kelaparan usai bangun tidur dan tidak punya uang untuk makan.
“Jadi, saat itu saya habis bangun tidur di sebuah warnet. Saya bangun pukul 01.30 WIB malam, dan terasa lapar. Kebetulan enggak punya uang,” kata dia saat digelandang petugas ke Mapolrestabes Semarang, Kamis (6/11).
Mahasiswa berusia 22 tahun itu selanjutnya jalan-jalan. Dan tak jauh dari lokasi warnet dia melihat Masjid Nurul Huda dalam kondisi sepi. Ketika itu, dia hanya melihat ada seorang warga yang terlelap tidur di serambi masjid.
“Karena kondisinya sepi, saya langsung masuk ke dalam masjid. Di situ, saya lihat ada satu kotak amal berukuran sedang lalu saya gotong keluar melalui pintu belakang masjid,” akunya.
Namun, aksi maling kotak amal tersebut ternyata diketahui oleh warga yang kebetulan ada di belakang masjid. Warga yang memergoki ulahnya langsung menghajarnya berulang kali.
“Sempat saya bawa ke belakang masjid tapi ketahuan warga dan dipukuli di bagian muka. Hidung saya berdarah saat ditonjok beberapa kali,” kata taruna Jurusan Teknik asal Ambarawa itu.
Usai bonyok dihajar warga, pelaku lantas digiring ke kantor polisi terdekat. Dari tangan pelaku, petugas mengamankan kotak amal yang telah dicongkel gemboknya berisi uang sekitar Rp300 ribu. Saat ini, petugas tengah mendalami modus maling kotak amal tersebut.