Semarang, Aktual.co — Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah kali ini dipilih menjadi tuan rumah Kongres Sungai Indonesia (KSI) yang berlangsung pada Agustus 2015 mendatang. Kegiatan yang dihelat di Sungai Serayu Banjarnegara akan berlangsung pada tanggal 26-30 Agustus 2015

Secara simbolis, KSI diresmikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Jateng dan Wakil Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno yang diawali dengan prosesi Nutuk Watu (pukul batu) di Wisma Perdamaian Semarang, Jumat (6/3) petang.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan, inisiatif Kongres Sungai memang digagas oleh Jawa Tengah. Forum Kongres Sungai Indonesia sangat relevan dan mendesak penyelenggaraannya.

“Kongres Sungai Indonesia dimaksudkan sebagai ruang temu para pemangku sungai untuk membahas, mengkonsolidasi pikiran, dan menyusun rancang strategis kerja perkuatan atas sungai sebagai pusat peradaban,” beber dia, Sabtu (7/3).

Dia mengatakan, para pemangku sungai ini meliputi pemerintahan, masyarakat, Perguruan Tinggi dan lembaga riset, swasta, dan kaum peduli dari kalangan organisasi masyarakat sipil, organisasi kemasyarakatan dan organisasi non-pemerintah serta lembaga swadaya masyarakat.

“Harapan kita nanti akan memunculkan ide-ide kreatif mengelola sungai. Dengan sungai pikiran kita menjadi arif. Sumber daya itu bisa kita jaga. Dan, sungai banyak peristiwa budaya muncul di sana, ” terang Ganjar.

Menurutnya, pemilihan sungai serayu, karena sungai itu adalah sungai terbesar dan terpanjang di Jawa Tengah dengan debit air yang tinggi dan relatif terjaga di Jawa.

Selain itu, Banjarnegara telah memiliki agenda rutin ‘Festival Serayu’ yang akan memayungi dan mewadahi penyelenggaraan kongres sungai Indonesia pertama ini.

Melalui KSI ini, lanjut Ganjar, maka paradigma baru tentang sungai seluruh elemen akan tergugah. Utamanya cara berpikir masyarakat yang masih berbeda memperlakukan sungai.

“Cara berpikir membelakangi sungai, maka sekarang menghadap sungai, seperti Solo.
Tapi dibalik sungai banyak masalah mucul. Seperti dimanfaatkan sebagai galian C yang dianggap memiliki nilai politis dan ekonomis tinggi. Maka akan kita bahas di sana (KSI), ” beber Politisi PDIP tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: