Warga melihat puing-puing bangunan SD Negeri 1 Bendoroto yang ambruk diterjang banjir bandang di Munjungan, Trenggalek, Jawa Timur, Senin (11/7). Hujan deras yang melanda kawasan pesisir selatan Trenggalek pada Minggu (10/7) malam menyebabkan akses jalan antar kecamatan setempat tertimbun longsor, satu jembatan desa putus, dan sebuah bangunan sekolah dasar runtuh diterjang banjir bandang yang terjadi di area hilir Sungai Plapar, Munjungan. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/foc/16.

Medan, Aktual.com – Sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor di 11 Kecamatan, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara.

“Evakuasi yang dilakukan Tim SAR, TNI, Polri, satpol PP, relawan dan masyarkat telah menemukan 17 warga yang meninggal,” kata Kabid Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Muhammad Yasir, Minggu (14/10).

Jumlah korban meninggal dunia hingga saat ini, menurut dia, tercatat 17 orang, yakni 12 orang pelajar SD di Kecamatan Ulu Pungkut, dan tiga orang pekerja gorong-gorong jalan di Kecamatan Mura Batang Gadis.

“Kemudian, dua orang mengalami kecelakaan mobil dan masuk ke Sungai Aek Batang Gadis, saat terjadinya banjir di Kabupaten Madina,” ujar Yasir.

Ia menyebutkan, dari jumlah 29 anak sekolah SD Negeri 235 yang diterjang banjir bandang di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Madina, Jumat (12/10) sore, 12 orang meninggal dunia, dan 17 orang berhasil diselamatkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby