Warga berjalan menembus banjir akibat tanggul sungai jebol di Desa Tanjungsari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (17/3). Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Tasikmalaya jumlah warga terdampak banjir sebanyak 723 Kepala Keluarga (KK) atau 2.737 jiwa. Hingga saat ini debit volume air Sungai Cikidang semakin bertambah akibat terus menerus diguyur hujan sehingga menyebabkan ratusan rumah warga masih terendam banjir. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/kye/16

Muara Teweh, Aktual.com — Banjir bandang yang merendam ratusan rumah warga tersebar di delapan desa di wilayah Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah akibat meluapnya Sungai Teweh (anak Sungai Barito) kini dilaporkan mulai surut.

“Banjir turun secara drastis sejak Sabtu (26/3) dini hari hingga pagi ini dan semua ruas jalan desa serta tempat yang terendam banjir kini sudah kering,” kata Camat Teweh Timur M Taufik ketika dihubungi.

Sebelumnya bencana banjir sempat merendam rumah warga dan fasilitas lainnya sejak Rabu (23/3) sore sekitar pukul 14.00 WIB dengan ketinggian empat meter.

Banjir tersebut hampir menenggelamkan rumah warga terutama di Desa Benangin 1, Benangin 2, Benangin 3, Benangin 5, Sampirang 1, Sampirang 2, Liju dan Desa Wakat.

Saat ini, genangan air di seluruh desa sudah surut namun belum diketahui apakah ada korban harta benda warga dan lainnya, karena petugas sedang melakukan pendataan akibat banjir tersebut.

“Kami butuhkan petugas kesehatan pascabencana banjir karena sebagian warga ada yang menderita gatal-gatal dan diare, sehingga perlu diturunkan tim medis atau Dinas Kesehatan Barito ke daerah ini. Masalah ini sudah kami laporkan kepada Bupati Barito Utara Nadalsyah dan Sekda Jainal Abidin.”

Bantuan pemerintah daerah melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Barito Utara telah tiba tadi malam sekitar pukul 21.00 WIB di posko banjir di kantor Camat berupak logistik di antaranya beras, mie instan, karpet, kasur dan lainnya.

“Bantuan ini akan kami salurkan pagi ini juga bersama unsur Tripika kepada masyarakat korban banjir.”

Akibat banjir yang melanda delapan desa itu merendam sebanyak 662 buah rumah, satu pasar desa, dua taman-kanak-nakan, enam SD, tiga masjid, satu mushalla, tiga gereja, satu balai basarah (rumah ibadah umat Hindu Kaharingan), lima kantor desa, dua balai desa, satu puskesmas, enam pustu dan sepuluh jembatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu