Kendaran hagglund milik Palang Merah Indonesia (PMI) melintas medan berlumpur di Kampung Bojong Sudika, Cimacan, Garut, Jumat (23/9). Kendaraan hagglund dikerahkan PMI untuk mempermudah mobilisasi sukarelawan dan proses evakuasi di tengah kawasan yang penuh lumpur akibat terjangan banjir bandang. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan (DSWD) mengungkapkan bahwa hampir 24.000 orang mengungsi dari rumah mereka di Provinsi Eastern Samar di Filipina Tengah akibat banjir bandar yang disebabkan oleh hujan lebat.

Di dalam satu pernyataan, Departemen tersebut mengatakan hingga Sabtu malam (17/12), 6.650 keluarga atau 29.166 orang dari 33 desa terpengaruh oleh cuaca buruk.

Dari jumlah penduduk yang terpengaruh, 5.580 keluarga atau 23.816 orang meninggalkan tempat tinggal mereka dan ditampung di 14 pusat pengungsian.

Departemen itu pada Jumat (16/12) menyatakan, Eastern Visayas menerima curah hujan dengan intensitas sedang sampai lebat akibat dampak dari ekor udara dingin.

“Kondisi cuaca ini mengakibatkan banjir di beberapa kota praja di Eastern Sama, terutama di Kota Praja Jipapad, Maslog, Can-avid, Taft, Arteche,” kata Kantor Lapangan-DSWD Wilayah VIII, sebagaimana dikutip Xinhua –yang dipantau di Jakarta, Ahad (18/12) malam.

DSWD menyatakan telah mengirim barang, termasuk paket makanan dan alat kesehatan, buat keluarga yang mengungsi.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka