Jakarta, Aktual.com – Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil menegaskan, keberadaan tol air yang terletak di perempatan stopan Gedebage (Jalan Soekarno Hatta) Kota Bandung berfungsi terkait kejadian banjir di kawasan tersebut beberapa waktu lalu.

“Tidak betul kalau tol air tidak berjalan,” kata Ridwan Kamil, di Bandung, Minggu (30/10).

Ia menuturkan kedepannya Pemerintah Kota Bandung akan menambah jumlah tol air untuk mengatasi masalah banjir di kawasan Gedebage.

“Ini artinya kan kurang banyak, bukan tidak berfungsi maka terkait dengan (banjir) Gedebage, tol air kita tambah,” kata dia.

Selain itu, pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut mengatakan ada tiga langkah yang sudah disiapkan oleh Pemkot Bandung untuk mengatasi banjir di kawasan Gedebage tersebut.

“Pertama itu, tol air kita tambah, lalu kita akan menyodet sungai, proyeknya sudah dilakukan. Dan yang ketiga ada danau sebagai upaya jangka panjang, tapi kan mahal sedang pembebasan lahannya,” kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan Pemerintah Kota Bandung tidak pernah tinggal diam dalam mengatasi permasalahan yang ada, khususnya tentang banjir.

“Jadi intinya Pemkot ini bekerja tidak tinggal diam, tidak bermalas-malasan, bahwa solusinya belum maksimal,. itu akan terus kita perbaiki dan ini sedang cuaca ekstrim, banjir itu ada di Gorontalo, di mana-mana dan lain sebagainya,” kata dia.

Sementara itu, Kepala BPLHD Jawa Barat Anang Sudarna mempertanyakan efektivitas pembangunan tol air yang digagas oleh Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil sebagai solusi banjir di kawasan Gedebage.

“Kota Bandung kemarin itu dilanda banjir cukup parah, kali ini yang diterjang banjir paling parah adalah kawasan Gedebage, yang sebelumnya dinyatakan oleh Ridwan Kamil sudah bebas banjir, dengan pemasangan tol air,” kata dia.

BPLHD Jawa Barat, kata dia, merasa prihatin dengan musibah yang terjadi di kawasan Gedebage Kota Bandung karena sebelumnya kawasan tersebut dilanda banjir parah di kawasan Jalan Pasteur dan Pagarsih.

Sebelumnya, lanjut Anang, BPLD Jawa Barat menyampaikan hasil kajiannya kepada media masssa bahwa pembangunan di Kota Bandung kurang memperhatikan aspek lingkungan seperti pembangunan Bandung Teknopolis di kawasan Gedebage yang kurang memperhatikan aspek lingkungan.

Menurut dia, berdasarkan hasil kajian kalau pembangunan tahap pertama oleh PT Summarecon seluas 300 hektare (dari 800 hektare rencana keseluruhan) selesai dan tidak ada pengelolaan lingkungan yang memadai maka bencana banjir akan makin parah dan jalan tol Padaleunyi akan terendam.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka