Banyumas, Aktual.com – Banjir yang sempat merendam sejumlah desa di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah dilaporkan telah berangsur surut.
Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas Heriana Ady Chandra mengatakan secara umum air sudah surut karena cuaca Minggu siang tidak hujan.
Dia mengatakan bencana banjir terjadi sejak Sabtu (18/6) malam, melanda Desa Selandaka, Prembun, Gumelar Kidul, Kemiri, Purwodadi, dan Kamulyan.
Mengaku belum tahu pasti jumlah rumah yang terendam karena masih dilakukan pendataan di tingkat kecamatan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyumas.
Kata dia, saat ini pihaknya sudah membuka dapur umum untuk melayani 190 jiwa, “Khususnya di Desa Purwodadi dan Kamulyan Kecamatan Tambak,” kata dia, di Tambak, Banyumas, Minggu (19/6) malam.
Dapur umum dibuka di dekat Pasar Tambak karena lokasinya berdekatan dengan lokasi yang paling parah terkena banjir, dan genangan airnya saat ini sudah surut 100 persen.
Kendati banyak rumah yang mengalami kerusakan akibat banjir, dia mengatakan lagi, hingga Minggu malam ini tidak terjadi pengungsian.
“Mereka tetap tinggal di rumah masing-masing. Kondisi rumah mereka banyak terdapat lumpur sehingga Senin besok pagi akan dilaksanakan kerja bakti,” katanya.
Selain itu, kata dia, seorang warga Desa Watuagung Kecamatan Tambak, Sumini (52) yang dilaporkan hanyut telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 11.00 WIB.
Terkait tanah longsor yang mengisolasi Desa Watuagung, Heriana mengatakan pihaknya pada Minggu sore telah berupaya membuka jalur meskipun harus memutar. Menurut dia, jalur tersebut bisa dilalui sepeda motor hingga mendekati permukiman warga.
“Memang ada satu jalur yang longsorannya begitu besar, tidak mungkin disingkirkan secara manual, harus mengerahkan alat berat untuk membongkar material longsoran tersebut,” katanya lagi.
Informasi yang dihimpun, banjir bandang akibat luapan Sungai Tambak pada Sabtu (18/6) malam mengakibatkan lima rumah warga Desa Purwodadi RT01 RW01, hanyut terbawa arus tanpa tersisa.
Salah seorang warga yang rumahnya hanyut, Slamet mengaku mendengar gemuruh air beberapa saat sebelum banjir bandang itu menerjang rumahnya.
“Saya langsung meminta istri, anak, dan cucu untuk segera lari keluar rumah dan mencari tempat aman. Begitu berada di tempat aman, rumah saya hanyut terbawa banjir bandang itu,” katanya lagi.
Selain menghanyutkan lima rumah warga, puluhan rumah lainnya di Desa Purwodadi mengalami kerusakan yang cukup berat terutama yang berada di bantaran Sungai Tambak.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara