Ahmad Dadek menyebutkan, bencana alam ini disebabkan oleh guyuran hujan yang terjadi sejak Selasa (21/8) sekira pukul 03.00 WIB, karena hujan tidak berhenti membuat debit air meningkat sehingga menggenangi badan jalan.
“Air menggenangi jalan lintas akibat gorong – gorong terlalu kecil, namun untuk saat ini lalulintas masih aman,”sebutnya lagi. Longsor juga terjadi di Desa Kuala Unga, Kecamatan Indra Jaya, namun lalulintas masih aman terkendali,”sebutnya.
Adapun upaya yang dilakukan, Tim Reaksi Cepat (TRC) dari Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya telah dikerahkan kelokasi untuk mendata dan mengsiagakan personil untuk kemungkinan adanya masyarakat mengungsi.
Dia meminta kepada pedagang yang berada di wilayah pegunungan Geurute, Aceh Jaya untuk tidak berjualan di atas gubuk atau kafe yang berjejer di sepanjang jalan, karena posisi kayu penyangga kafe sangat berisiko di saat seperti ini.
BPBA juga akan terus memantau dan melaksanakan pengendalian serta melakukan monitoring 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh, apalagi saat ini hujan masih mengguyur sebagian wilayah lain, termasuk di Aceh Barat, yang juga berpotensi terjadi banjir.
“Jalan SPBU Lamno yang tergenang air banjir juga masih bisa dilewati. Sementara longsor di Geurute hanya bisa dilewati satu jalur saja karena sisi lainnya terdapat longsor yang bahaya bila dilalui sebab labil,” katanya menambahkan. (Wisnu/Ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara