Trenggalek, Aktual.com – Banjir dan longsor dilaporkan terjadi di sejumlah daerah di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut hampir seharian, sejak Senin (5/11) petang hingga Selasa (6/11) pagi.
Kendati tidak ada korban jiwa maupun rumah rusak, aktivitas warga sempat terganggu karena banjir bandang yang masuk ke pemukiman warga dan jalan raya mencapai betis orang dewasa.
Beberapa ruas jalan juga mengalami kerusakan terdampak longsor.
“Air sungai memang sempat meluber hingga ke jalan raya di Kota Kecamatan Munjungan tadi pagi. Dampak hujan semalaman yang membuat sungai meluap, ditambah banyak sampah yang menyumbat aliran. Tapi air cepat surut dan aktivitas warga normal,” kata Camat Munjungan Rudijanto sebagaimana dilansir Antara, Selasa (6/11) kemarin.
Ia memastikan tidak ada situasi kedaruratan diberlakukan di wilayah Munjungan.
Meski ada beberapa titik longsor kecil di beberapa area sekitar permukiman dan jalur utama Kampak-Munjungan, namun tak ada kerusakan serius.
“Semua sudah normal, hanya seharian ini suplai listrik di Munjungan mengalami pemadaman total. Besok kami akan lakukan kerja bakti dan perbaikan di ruas jalur Kampak-Munjungan yang sempat ada titik gerusan di area fondasi jalur “letter S” yang sebelumnya memang sudah mulai terkikis,” ujarnya.
Selain di Munjungan, banjir juga sempat melanda wilayah Kecamatan Panggul.
Luapan air sungai bahkan dilaporkan sempat mencapai ketinggian sekitar 30 centimeter di jalan nasional Trenggalek-Pacitan, tepatnya di ruas jalan Desa Wonocoyo.
Akibatnya, arus lalu lintas di jalan nasional tersebut terganggu beberapa jam.
Kendaraan baru bisa melintas lagi setelah air bah yang menggenang dari aliran sungai berangsur surut menjelang siang.
“Sudah surut. Daerah itu memang menjadi langganan banjir karena aliran sungai yang berhimpit dengan pemukiman. Hujan mengguyur semalaman membuat aliran air dari gunung meluber ke jalan dan menyebabkan banjir bandang,” tutur Bambang, warga Panggul.
Tak hanya banjir di Munjungan dan Panggul, longsor juga terpantau terjadi di jalan raya antarkecamatan di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak.
Akibatnya, tepi badan jalan ambrol terseret longsor di bagian tebing jalan.
Kondisi itu memang tidak sampai mengganggu akses lalu lintas, namun karena muncul retakan, warga dan petugas memasang tanda pengaman untuk mengantisipasi kerusakan susulan.
“Untung saja saat longsor situasi lalu lintas relatif sepi, sehingga tidak mengakibatkan kecelakaan,” kata Sutrisno, warga Desa Ngadimulyo, Kampak.
Anggota Polsek Kampak, Aiptu Sukirno menambahkan, selain di lokasi itu di desa yang sama dengan jarak sekitar 600 meter ke arah Kecamatan Munjungan juga ada tanah longsor dari tebing dan menimpa tiga rumah wilik warga.
Kendati demikian hal tersebut tidak terlalu berisiko, sebab longsoran masih bertaraf kecil dan sudah dibersihkan oleh petugas.
“Semoga saja tidak terjadi bencana lagi, mengingat saat ini memasuki musim hujan,” ujar Sukirno.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan