Padang, Aktual.com – Curah hujan tinggi di sebagian besar Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dalam beberapa hari terakhir telah mengakibatkan bencana banjir dan longsor.

Setidaknya terdapat tujuh kota yang terendam banjir di Sumbar, yaitu Kabupaten Pasaman, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Agam, Limapuluh Kota, Tanah Datar dan Pasaman Barat.

“Selain itu, arus di jalan lintas Sumatera tepatnya di Muaro Kalaban, Kota Sawahlunto juga terjadi longsor,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatera Barat, Rumainur, Kamis (11/10) malam.

Hingga kini Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban.

Sebagaimana diketahui, curah hujan tinggi telah terjadi di Sumbar sejak Kamis sore.

Sementara itu, Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar, Jasman Rizal mengatakan, setidaknya terdapat enam orang tewas akibat bencana ini.

Tiga orang tewas akibat terseret banjir bandang di Nagari Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, pada Kamis malam.

Tiga orang lagi tewas akibat tertimbun longsor di Parik Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, sehari sebelumnya, atau Rabu (10/10).

Kepala Pelaksana BPBD Sumbar Rahman lewat keterangan tertulisnya, Jumat (12/10), melaporkan, banjir yang terjadi di Kabupaten Pasaman cukup parah. Di daerah ini banjir mencapai ketinggian 50-100 cm hingga menenggelamkan hampir 100 unit rumah.

Sedangkan di Kabupaten Tanah Datar, curah hujan tinggi menyebabkan jembatan terendam dan tak bisa dilalui kendaraan. Banjir ini juga merendam satu unit rumah dan kedai.

Di wilayah Pesisir Selatan, curah hujan tinggi menyebabkan munculnya genangan air setinggi 40-50 cm di Kecamatan Lengayang, Koto Rawang pada Kamis (11/10) sore. Banjir juga terjadi Aia Kulam Nagari Kambang dan Kecamatan Bayang di Lubuk Kumpai.

Di wilayah ini juga ada pohon tumbang di dua lokasi yaitu Perumnas Painan Timur dan Kecamatan IV Jurai. Selain itu terjadi bencana longsor di Batu Tembak menuju Kabupaten Batang Kapas.

Sementara di Kepulauan Mentawai, juga terjadi tanah longsor di Kecamatan Sipora Utara Desa Goso Oinan. Kejadian ini menyebabkan tertutupnya akses jalan dan terganggunya aktivitas masyarakat.

Sedangkan di Kabupaten Lima Puluh Kota terjadi banjir di Jorong Lompek Nagari Halaban Kecamatan Lareh Sago Halaban. Banjir menyebabkan tiga ekor kerbau hanyut dan 0,25 hektare sawah terendam. Jorong Kampung Dalam Nagari Limbanang Kecamatan Suliki juga banjir, dua unit rumah terendam. Di kabupaten Lima Puluh Kota juga terjadi longsor di Jalan Nagari Sungai Naniang, Kecamatan Bukik Barisan.

Selanjutnya di Kabupaten Agam, banjir merendam 10 unit rumah di Jorong Puduan, Nagari Bawan Kecamatan Ampek Nagari. Longsor juga terdapat di daerah Jorong Pasa Bawan hingga menyebabkan akses jalan tertutup.

Sementara di Kabupaten Pasaman Barat, banjir dan longsor terjadi di 3 titik. Sebanyak 30 rumah terendam banjir.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan