Medan, Aktual.co — Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho meminta agar segera dilakukan pengerukan sungai di Kabupaten Langkat, Kamis (15/1).
“Saya berkoordinasi dengan Bupati untuk melakukan pengerukan Sungai. Saya juga meminta kepada masyarakat agar tidak tinggal di tempat Daerah Aliran Sungai atau DAS,” ujar Gatot, saat meninjau lokasi banjir di Kabupaten itu.
Menurut dia, sesuai dengan UU No 7/2004 tentang Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah No 38/2011 tentang Sungai menegaskan, 10-20 meter dari bibir sungai atau sempadan dilarang untuk dibangun.
“Sungai, termasuk sempadan, adalah milik negara. Saya meminta agar Bupati mensosialisasikan agar masyarakat mau pindah dari bantaran sungai,” kata dia.
Usai mengunjungi lokasi banjir, Gubernur memberikan bantuan kepada korban berupa makanan dan lauk pauk sebanyak 1000 paket, mie instan sebanyak 18.000 bungkus, matras, 300 lembar, selimut bergaris 390 lembar, selimut woll 270 lembar, tenda biru/gulung 200 lembar.
Data Badan Bencana Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Langkat menyebutkan per 13 Januari 2015 banjir merendam 5 kecamatan. Di Kecamatan Tanjung Pura terdapat 4.184 KK dengan ketinggian air 50-110 cm. Di Kecamatan Sawit Seberang terdapat 285 KK dengan ketinggian air 80-200 cm, kondisi sementara tanggul sungai pecah sepanjang sekitar 40 meter.
Sementara di Batang Serangan terdapat 667 KK. Banjir bahkan menelan korban satu orang yakni Zendamia Sitepu karena hanyut di Sungai. Di kecamatan ini, tinggi air antara 30-90 cm.
Di Kecamatan Hinai terdapat 1700 KK dan Kecamatan Wampu terdapat 252 KK. Jadi total keselurahan di lima kecamatan itu terdapat 7.178 KK.
Artikel ini ditulis oleh:















