Jakarta, Aktual.co —Ada saja yang disalahkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengenai penyebab banjir yang masih menggenangi Jakarta.
Sebelumnya, sudah ada tudingan sabotase dan pompa ‘loyo’ yang disalahkan Ahok. Pagi tadi, giliran masyarakat DKI yang disalahkan sang gubernur. Yang disebut tak memberi izin bagi Pemprov DKI untuk bangun sodetan.
Kata dia, masyarakat Jakarta egois karena tidak mau izinkan Pemprov DKI bangun sodetan di dataran tinggi.
“Saya ngerti ini psikologis. Dulu sebelum Waduk Pluit ada, kamu nggak rela di tempat yang tinggi izinkan sodetan. Karena kamu yakin begitu disodet airnya balik lagi ke tempat kamu,” kata Ahok di Balai Kota, Selasa (10/2). Sambung Ahok, “Itu dulu, sekarang kami berusaha meyakinkan mereka.”
Masalah lain, mengenai rencana meninggikan jalan. “Kalau Pekerjaan Umum nggak mau, ya kita saja. Kalau nggak dibongkar, air yang disodet nggak bisa masuk ke pompa,” ungkap dia.
Kemarin, diketahui Istana Negara dan kawasan Monas di Jakarta Pusat tak luput dari banjir. Terkesan kelimpungan, Ahok keluarkan dua pernyataan berbeda.
Jika di pagi tadi saat baru tiba di Balai Kota DKI, dia menuding banjir di kawasan Istana negara dan Monas disebabkan adanya sabotase.
Usai rapat pimpinan, Ahok seakan meralat tudingannya, dan memberi alasan lain mengapa objek-objek vital di Ibu Kota tak lolos dari genangan banjir. Kali ini, alasannya adalah kekurangan pompa penyedot.
“Pompa kita ga cukup, kapasitas ngga cukup. Bukan drainase (yang buruk) jadi karena pompanya ngga cukup termasuk kerendam tadi itu pompanya,” ujar mantan Bupati Belitung Timur itu, usai memimpin Rapim di Balai Kota DKI, Senin (9/2) kemarin.
Kata dia, pompa-pompa yang sudah disiagakan menyedot genangan, ternyata banyak yang rusak akibat terus dipaksa ‘bekerja keras’ sejak Minggu malam (8/2) kemarin. Bersamaan dengan intensitas hujan yang terus turun hingga hari ini. “Dia pompa terus dari jam 8 malem terlalu panas dia ngga kuat lagi,” papar dia.
Ahok pun menginstruksikan jajarannya untuk memperbaiki pompa-pompa tersebut agar dapat kembali bekerja.
Artikel ini ditulis oleh:













