Semarang, Aktual.com – Banjir masih menggenangi sejumlah permukiman di Semarang pada hari ini, Rabu, pascahujan deras yang terjadi pada Senin (3/12) lalu, seperti di Kecamatan Genuk, Semarang.

Dari 13 kelurahan di Kecamatan Genuk, ada enam kelurahan yang terdampak banjir, yakni Trimulyo, Terboyo Wetan, Muktiharjo Lor, Gebangsari, Genuksari, dan sebagian Banjardowo.

“Luar biasa banjir kali ini. Melihat situasi yang ada kemungkinan (banjir) dalam dua- tiga hari ke depan belum surut,” kata Kepala Kelurahan Genuk, Semarang, Ali Muchtar.

Ia menyatakan, wilayah Genuksari yang terdampak 80 persen, Terboyo Wetan 60 persen, Gebangsari sekitar 30-40 persen, Banjardowo 20 persenan, dan Muktiharjo Lor 50 persen.

Ketinggian banjir yang terjadi di Genuk bervariasi, seperti di Kelurahan Trimulyo yang terdampak cukup parah dengan banjir yang tingginya menyamai lutut orang dewasa.

“Kecuali ada kebijakan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana kalau pompa di (Sungai) Sringin diaktifkan semua. Tetapi, hanya bisa diujicoba dua unit,” katanya.

Air yang menggenangi wilayah Genuk, kata dia, semestinya mengalir ke laut dengan jalur dari Sungai Sringin dan Sungai Tenggang yang pengerjaannya belum rampung.

“Jalurnya kita (wilayah ini) ke laut hanya Kali Tenggang sama Sringin. Selama kegiatan di situ belum selesai, ya, masih seperti ini. Apalagi, musim hujan ternyata maju,” katanya.

Sungai Sringin sudah dibendung untuk penanggulangan rob sehingga jika terjadi banjir dibutuhkan pompa air untuk mengalirkannya ke laut, tetapi sementara ini belum bisa dilakukan.

“Dari BBWS bilang elevasi ketinggian air laut dengan sungai perbedaannya hanya sedikit. Artinya, bendung sementara di Kali Sringin juga tidak bisa dibedah untuk mengalirkan air,” katanya.

Sejauh ini, Ali belum bisa menyebutkan secara detail jumlah warga di Kecamatan Genuk yang terdampak banjir tersebut, tetapi hampir seluruh warga terdampak.

“Misalnya, (musim hujan) mundur di Januari (2019) saja aman karena target pompa pada akhir Desember 2018 selesai. Sekarang (banjir) karena pompanya belum jadi,” katanya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan