Petugas bersiap mendistribusikan nasi bungkus untuk korban banjir pada hari ke dua banjir Sampang di Jalan KH. Wahid Hasyim, Sampang, Jatim, Minggu (28/2). Sebanyak 11.468 kelurga dari 13 desa/kelurahan di kabupaten itu terdampak banjir. Hingga hari ke dua tidak ada tanda-tanda banjir akan surut, bahkan menunjukkan peningkatan ketinggian air hingga 20 cm. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/nz/16

Sidoarjo, Aktual.com — Sejumlah wilayah di Sidoarjo, Jawa Timur masih digenangi banjir dan menyebabkan jalur Surabaya-Madiun mecet hingga lima kilometer, Selasa (11/10).

“Banjirnya sudah dari Senin (10/10) dan sampai dengan saat ini belum ada tanda-tanda akan mengalami penurunan. Masih tetap sekitar 30 cm sampai dengan 50 cm,” kata Siska P, warga Trosobo Sidoarj ketika ditemui.

Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayahnya pada Senin (10/10) sore menyebabkan banjir semakin parah. “Air banyak yang masuk rumah di tetangga kiri dan kanan saya, tetapi Alhamdulilah rumah saya tidak sampai masuk ke dalam, hanya sampai di teras depan rumah saja.”

Sementara itu, salah seorang pengendara motor yang melintas di wilayah Trosobo, Hadiman mengatakan kendaraan yang dinaikinya mogok akibat terjebak banjir yang terjadi di kawasan itu.

“Saya kira tadi tidak begitu dalam, tetapi setelah saya terjang motor saya menjadi mogok. Mungkin mesinnya kemasukkan air.”

Banjir juga terjadi di kawasan Bungurasih Sidoarjo dengan ketinggian air banjir sekitar 50 cm dan menggenangi ratusan rumah yang ada di tempat ini.

“Biar airnya tidak masuk ke dalam rumah rumah warga, kendaraan tidak boleh lewat khusunya roda empat,” kata Samijan saat membetulkan bangku untuk menutup gang rumahnya.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah sebelumnya menyatakan kalau banjir yang terjadi di Sidoarjo ini salah satunya disebabkan adanya air pasang laut setiap pertengahan bulan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu