Banda Aceh, Aktual.co — Banjir akibat hujan deras yang melanda Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara, sejak sepekan terakhir, mulai surut, Sabtu (27/12). 
Dengan demikian, Lintas Medan-Aceh yang terganggu sejak sepekan terakhir sudah kembali normal dan lancar.
“Dari 22 kecamatan yang sebelumnya dikepung banjir, kini tersisa enam kecamatan lagi. Tapi statusnya masih siaga mengingat potensi curah hujan masih tinggi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Syahrizal Fauzi.
Keenam kecamatan yang masih terendam banjir yaitu, Kecamatan Ranto Peureulak, Peureulak Barat, Peureulak Kota, Simpang Ulim, Pantee Bidari dan Kecamatan Julok. Namun, tidak semua desa dalam enam kecamatan itu tergenang banjir.
“Ketinggian air terus menyusut sejak Jumat (26/12) malam. Sebagian pengungsi kini sudah kembali ke rumah masing-masing dan sebagian lagi mulai pulang sementara untuk membersihkan lumpur sisa banjir,” kata dia.
Sementara itu, genangan banjir di jalan nasional Medan-Banda Aceh di Peureulak dan di kawasan perbatasan Julok-Nurussalam, yang sebelumnya sempat melumpuhkan hubungan darat Banda Aceh- Medan, kini sudah surut total dan arus lalulintas dari kedua arah pun sudah normal.
“Yang masih putus jalur darat antar kecamatan, tepatnya di jalan lintas Peureulak-Peunaron dan  Jalan Kutabinjei-Alue Ie Mirah, Indra Makmu. Jalan lintas Peurelak-Peunaron masih tergenang banjir. Sementara di lintas Kutabinjei-Alue Ie Mirah, putus karena ada sebagian jalan dan jembatan rusak diterjang banjir. Tapi ini sedang dalam upaya perbaikan,” ujarnya.
Dari Aceh Utara dilaporkan jalan nasional di kawasan Lhoksukon yang sebelumnya terendam banjir hingga sepaha orang dewasa juga sudah surut dan sudah bisa dilewati secara normal.

Artikel ini ditulis oleh: