Warga menggunakan ban menuju ke rumah yang terendam banjir di Nagari Selayo, Kec.Kubung, Kab.Solok, Sumatera Barat, Kamis (5/1). Ratusan rumah di Nagari Selayo dan Koto Baru di kecamatan itu terendam banjir akibat luapan sungai Batang Lembang, menyusul hujan selama dua hari. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/ama/16

Batusangkar, Sumbar 19/10 (Antara) – Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), fokus pada rehabilitasi dan rekonstruksi (Rehab-rekon) pascabencana banjir bandang yang melanda daerah tersebut.

Banjir bandang yang melanda Kecamatan Lintau Buo Utara itu telah merusak beberapa bangunan milik masyarakat, fasilitas umum, lahan persawahan serta menimbulkan korban luka dan korban jiwa.

“Setelah mencabut masa tanggap darurat, kita akan fokus pada rehab-rekon akibat musibah banjir bandang yang terjadi,” kata Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi di Batusangkar, Jumat (19/10).

Ia menyebutkan, hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan total kerugian yang diakibatkan banjir bandang yang terjadi pada Kamis (11/10), sebab dampaknya tidak hanya pada bangunan milik masyarakat, akan tetapi juga ada beberapa fasilitas umum berupa jembatan maupun persediaan air bersih.

Menurut dia, pendataan terhadap seluruh kerusakan yang diakibatkan banjir tersebut tengah dilakukan, dan ditargetkan akan selesai secepat mungkin sehingga segera dapat dilanjutkan ke tahap rehab-rekon.

Irdinansyah menambahkan pendataan dan penghitungan kerugian diupayakan dapat selesai pada Senin depan, sehingga dapat diajukan ke pihak Kementerian PUPR untuk membantu pembangunan.

Sementara itu rumah yang terdampak banjir nantinya akan dibantu oleh pihak Kementerian PUPR, begitu juga dengan beberapa jembatan yang rusak.

Sementara irigasi untuk persawahan akan dibantu oleh Balai Wilayah Sungai.

“Untuk pembangunan rumah, kami sudah berkoordinasi dengan pihak nagari untuk mencarikan lahan yang selanjutnya dijadikan lokasi pembangunan rumah oleh pihak kementerian,” kata dia.

Sebelumnya, dalam kunjungan ke lokasi bencana di Tanah Datar, pihak Kementerian PUPR berjanji akan membantu untuk membangun ulang sebanyak 11 unit rumah bagi korban bencana banjir bandang.

Dirjen Penyediaan Perumahan Rakyat Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid menyebutkan pembangunan dapat dilakukan dengan syarat pemerintah Tanah Datar dapat menyediakan lahan untuk pembangunan.

Ia menambahkan, rumah yang terdampak banjir bandang perlu untuk direlokasi, karena lokasi rumah tersebut sebelumnya berada pada garis merah atau kawasan rawan bencana.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan