Bandung, Aktual.com – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (IDX : BJBR) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang cemerlang di Kuartal III Tahun 2017. Salah satuya adalah Non Performing Loan (NPL) yang terus terjaga di level 1,5 persen
“Tren peningkatan kinerja BJBR berhasil terjaga konsisten. Hal tersebut terlihat dari rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat dilevel 1,5% yang merupakan level terendah dalam kurun 3 tahun terakhir. Selain itu, sepanjang Kuartal III 2017 bank bjb berhasil menghimpun total Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp86,6 triliun atau tumbuh 18,6% year on year (yoy),” ujar Direktur Utama bank BJB Ahmad Irfan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (8/12).
Selain itu, lanjutnya, aset bank BJB juga semakin berkembang. Total aset bank bjb pada periode itu tercatat sebesar Rp114,2 triliun atau naik 12,5% (yoy).
“Hingga September 2017, bjb juga berhasil mengantongi total laba bersih sebesar Rp1,3 triliun. Jumlah ini didorong dari hasil ekspansi kredit yang tumbuh sebesar 11,9% (yoy) dengan total kredit yang disalurkan bank bjb sebesar Rp70,5 triliun, yang diimbangi dengan kenaikan fee based income 18,5% (yoy),” tambahnya.
Menurutnya, tren peningkatan kinerja secara keseluruhan berhasil dijaga dengan baik berkat sejumlah strategi yang diterapkan seluruh jajaran baik komisaris, direksi, manajemen, karyawan dan dukungan dari para nasabah, stakeholder dan pemegang saham.
“Sehingga kami tetap optimistis bahwa tahun 2017 ini akan mampu kita lalui dengan catatan kinerja yang membanggakan,” ungkap Irfan usai memaparkan kinerja keuangan perusahaan dalam acara Analyst Meeting Kuartal III 2017 yang bertempat di Jakarta kepada para analis pasar modal, pada Oktober lalu.
Untuk melanjutkan tren positif memenangkan persaingan dan menutup akhir tahun 2017 dengan gemilang, bank bjb akan fokus pada pencapaian target bisnis yang berkualitas serta berorientasi pada laba (profit oriented) dengan tetap mengedepankan prinsip prudent banking yang tertuang antara lain dalam lima hal. Pertama, Peningkatan ekspansi kredit yang berkualitas dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian atau prudential banking.
“Kedua, Meraih peluang penerimaan pendapatan other income yaitu dengan meningkatkan pendapatan melalui Fee Based Income dan penerimaan pendapatan melalui Recovery serta peningkatan kontribusi Fee Based Income,” jelasnya.
Ketiga, lanjutnya, meningkatkan Efisiensi dan Pengendalian Biaya yang berkualitas, cermat serta efektif. Keempat, meningkatkan Awareness dan Menjiwai Corporate Culture.
“Kelima, mulai menciptakan bisnis baru dengan tetap menjalankan Core Business bank bjb yaitu Business to Government, Business to Business dan Business to Human dengan pendekatan Human to Human,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka