Jakarta, Aktual.com — Tiga bank BUMN syariah, PT Bank Syariah Mandiri, PT BRI Syariah, PT BNI Syariah serta satu Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT BTN (Persero) Tbk gencar ditawarkan ke investor strategis.
Langkah ini sebagai bentuk keinginan Kementerian BUMN di bawah Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menjual bank BUMN syariah. Alasan pemerintah, dengan kebijakan melepas sebagian sahamnya ini dianggap sebagai bentuk penguatan modal.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman Hadad menegaskan, pada prinsipnya kebijakan pemerintah itu OJK tidak ikut campur.
“Itu urusan pemerintah (Menteri Rini). Kalau memang mereka anggap langkah itu terbaik, ya sudah kami juga dorong agar bank BUMN syariah lebih. Tapi ingat, kami tidak ikut campur prosesnya,” tandas Muliaman di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (11/3).
Untuk mekanisme penjualannya sendiri, kata Muliaman, itu mekanisme business to business (B to B). “B to B itu urusan antar bank lah,” kata dia.
Untuk itu, kata dia, kalau banyak yang berminat, lagi-lagi itu urusan Kementerian BUMN, bukan urusan OJK.
“Apakah banyak yang berminat? Saya rasa kalau itu untuk perbankan syariah dengan pasar yang besar mestinya banyak yang berminat,” papar dia.
Namun ia sendiri mengakui, kalau ada penambahan modal maka akan berdampak pada peningkatan Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio permodalan bank.
“Kalah dalam konteks kinerja perbankan, tentu kami juga dorong adanya peningkatan modal perbankan, termasuk di perbankan syariah, ” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka