“Upaya ini juga harus didukung oleh investasi dalam ‘human capital’ serta infrastruktur untuk membuat ekonomi maju dan tumbuh lebih baik,” ujarnya. Laporan Triwulanan Perekonomian Indonesia terbaru menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 dan 2019 masing-masing diperkirakan mencapai 5,2 persen.
Pertumbuhan tersebut didukung oleh permintaan domestik yang kuat serta didukung oleh kegiatan investasi maupun ekspor.
Terdapat risiko dari proyeksi perumbuhan ekonomi Indonesia karena masih ada ketegangan perdagangan global serta siklus pengetatan kebijakan moneter dari Bank Sentral di negara maju.
Namun, Indonesia dapat lolos dari dampak negatif gejolak global apabila mempunyai fundamental ekonomi makro yang sehat, yang didukung koordinasi kebijakan fiskal, moneter dan nilai tukar yang kuat.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid