Jakarta, Aktual.com – Peningkatkan konsumsi rumah tangga saat pemilihan kepala daerah dan investasi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada 2017 yang sebesar 6,22 persen (tahun ke tahun), meskipun peranan belanja pemerintah menurun di akhir tahun.
“Pilkada serentak di DKI Jakarta serta beberapa daerah lainnya turut berkontribusi pada akselerasi pertumbuhan ekonomi Ibu kota, melalui capaian konsumsi lembaga nonpublik yang melayani rumah tangga (LNPRT),” kata Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Fadjar Majardi dalam pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (6/2).
Menurut Bank Sentral, perbaikan investasi karena terus berlanjutnya pembangunan sejumlah proyek infrastruktur dan konstruksi yang dimulai serentak pada awal 2017. Bersamaan dengan peningkatan kinerja ekspor, akselerasi kinerja investasi tersebut berimplikasi pada dorongan kinerja impor sehingga pertumbuhan impor pada keseluruhan 2017 juga mengalami akselerasi yang cukup tinggi.
“Di sisi lain, kemampuan konsumsi rumah tangga di DKI Jakarta selama tahun 2017 tetap terjaga dengan capaian pertumbuhan yang menguat dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Fadjar Majardi.
Akselerasi pertumbuhan pada komponen pengeluaran tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan lapangan usaha (LU) utama di Ibu kota. Semakin meningkatnya konsumsi rumah tangga selama 2017 memberikan dorongan positif pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, serta direspon oleh pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan yang juga mencatatkan pertumbuhan yang tinggi, untuk memenuhi kebutuhan tingkat penjualan.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid