Jakarta, Aktual.com — PT Bank Permata Tbk selama semester I-2015 membukukan laba bersih (setelah pajak) sebesar Rp837 miliar, meningkat lima persen dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp801 miliar.
“PermataBank tetap berada dalam kondisi yang sehat, dengan permodalan dan likuiditas yang baik dan kami yakin bahwa Bank berada pada posisi yang baik untuk menghadapi tantangan ekonomi dan dampak pada portofolio kredit,” kata Direktur Keuangan PermataBank Sandeep Jain dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (30/7).
Bank Permata mencatat adanya peningkatan kinerja operasional di tengah-tengah kondisi ekonomi makro yang penuh tantangan dalam periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 (konsolidasi dan tidak diaudit).
Total pendapatan operasional naik 21 persen menjadi Rp4,23 triliun, didorong oleh pertumbuhan pada pendapatan bunga bersih dan pertumbuhan pada pendapatan berbasis biaya (fee based income).
Pendapatan bunga bersih tumbuh menjadi Rp3,13 triliun dari Rp2,69 triliun di tahun 2014 didorong perbaikan marjin bunga bersih.
Sementara itu pendapatan berbasis biaya (fee based income) naik menjadi Rp1,1 triliun dari Rp 815 miliar di tahun 2014, terutama didorong oleh kinerja di Bancassurance, trade finance, kegiatan treasury dan dampak penyertaan modal di PT Astra Sedaya Finance (ASF).
Di tengah melambatnya kegiatan ekonomi, secara umum total aset Bank Permata per 30 Juni 2015 mencapai Rp187 triliun, naik lima persen (yoy) dari Rp177 triliun pada tahun sebelumnya.
Sementara itu kredit termasuk pembiayaan syariah tumbuh dua persen (yoy) menjadi Rp130 triliun pada akhir Juni 2015. Pertumbuhan kredit ini didorong oleh bisnis UKM dan segmen lokal serta “middle market corporates” yang ditopang oleh Trade Finance dan produk pinjaman.
Namun demikian, kredit turun dua persen dibandingkan dengan akhir Desember 2014. Bank Permata secara berkelanjutan mengelola likuiditasnya pada tingkat yang optimum dan mencatat pertumbuhan empat persen pada dana pihak ketiga menjadi Rp144 triliun.
Pertumbuhan kredit yang lambat dan tingkat pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih tinggi mengakibatkan perbaikan rasio Loan-to-Deposit (LDR) menjadi sebesar 90 persen dibandingkan 92 persen di tahun sebelumnya.
Bank Permata mempertahankan tingkat permodalan yang kuat terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dan mengakhiri semester I-2015 dengan Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio or CAR) sebesar 14 persen. Sementara ekuitas tumbuh sembilan persen secara tahunan menjadi Rp 17,7 triliun pada akhir Juni 2015.
Kondisi ekonomi makro yang penuh tantangan berdampak pada kualitas aset Bank, yang berdampak pada peningkatan rasio NPL Gross dan Net menjadi masing-masing sebesar 2,15 persen dan 1,14 persen per 30 Juni 2015 dari 1,45 persen dan 0,73 persen di tahun sebelumnya.
Bank Permata secara berkesinambungan terus memantau nasabah dalam sektor-sektor industri tertentu yang terkena dampak dari menurunnya harga komoditas dan nilai tukar yang fluktuatif.
Sandeep Jain mengatakan di tengah dinamika tantangan berupa perlambatan pertumbuhan ekonomi, tingkat konsumsi yang menurun dan ketidakpastian geo-politik dan makro ekonomi, PermataBank mencatat kinerja operasional yang baik dan mempertahankan neraca yang kuat pada semester pertama 2015.
Artikel ini ditulis oleh: