Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, memberikan sambutan saat acara penyerahan mandat politik PKB di kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (5/1). Mandat politik PKB diserahkan kepada Lukman Edy-Asri di Pilgub Riau, Arinal Djunaidi-Chusnunia di Pilgub Lampung, Saifulah Yusuf di Pilgub Jatim, I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha di Pilgub Bali, Marianus Sae'Emelia Julia Nomleni di Pilgub NTT, Moh Suhaili-Muh Amin di Pilgub NTB, Nurdin Halid-Abd Aziz Qahhar Mudzakkar di Sumsel, Murad Ismail-Barnabas Omo di Maluku, Burhan Abdurahman-Ishak Jamaluddin di Maluku Utara dan Lukas Enembe-Klemen Tinal di Papua. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Wacana poros baru yang melibatkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Pilpres 2019 mendatang sudah terbantahkan. PKB dengan tegas menampik isu tersebut. Bahkan PKB berniat mempererat hubungan dengan Presiden Joko Widodo dan partai-partai pendukungnya.

“Isu poros baru sudah usang. Kami dari Partai Kebangkitan Bangsa sebagai pengusung pak Jokowi pada Pilpres 2014 lalu malah ingin meningkatkan kemesraan dengan pak Jokowi, juga dengan koalisi kami saat ini” kata juru bicara PKB, Syaikhul Islam Ali di Jakarta, Rabu (14/3).

Syaikhul yang juga Wakil Bendahara Umum DPP PKB itu mengungkapkan bahwa selama ini partainya tegak lurus dalam mendukung pemerintahan Joko Widodo, khususnya di dalam Kabinet dan Parlemen. PKB, lanjutnya, tak pernah meninggalkan Jokowi.

“Dibawah komando Cak Imin, PKB tetap setia dan tak pernah mundur untuk mendukung pemerintahan Jokowi. Ketum kami selalu mengingatkan untuk bantu pak Jokowi, terutama melalui kader-kader PKB yang duduk di Kabinet Kerja,” ujar pria lulusan universitas Al Azhar, Cairo tersebut.

Menurutnya, masa sekarang ini adalah momentum yang sangat tepat dimana hubungan koalisi dengan Jokowi naik ke tingkat yang lebih tinggi.

“Saat ini momentumnya sudah pas banget. Kami mau koalisi tidak hanya di Kabinet dan Senayan saja. Sudah saatnya kader terbaik kami yang juga Ketum PKB, Cak Imin bersanding sebagai Cawapres Jokowi,” tegas tokoh muda NU itu.

Syaikhul menjelaskan pasangan Jokowi dan Cak Imin akan menjadi pasangan jaman sekarang yang ideal. Pengalaman dan elektabilitas Cak Imin akan menjadi unsur yang penting sebagai Cawapres Jokowi.

“Pasangan Jokowi dan Cak Imin akan menjadi pasangan pemimpin jaman Now. Cak Imin berpengalaman cukup lama di Parlemen, bukan hanya sebagai anggota tapi juga sebagai pimpinan DPR RI. Beliau juga pernah jadi menteri. Dari segi elektabilitas, nama Cak Imin masuk top rangkingsemua lembaga survei, trendnya cenderung naik,” terang Syaikhul.

“Kalau dilihat dari segi representasi, Cak Imin bukan hanya mewakili partai berbasis Islam terbesar di Indonesia. Dia juga mewakili kalangan santri dan Islam Pluralis. Apalagi Cak Imin terkenal sebagai pelopor Nusantara Mengaji. Kurang apa lagi coba,” tutupnya.

ANT