Jakarta, Aktual.com — Ketua RW 012 Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Agus Iskandar, membantah tudingan Lurah Winetrin, bahwasanya dirinya tidak dipecat karena menolak kebijakan melapor melalui aplikasi Qlue.
“Itu cuci tangan,” ujarnya kepada wartawan di Sekretariat RW 012, Ahad (29/5) malam, usai konsolidasi Forum RT/RW se-DKI.
Ketua Forum RT/RW se-Tanah Abang ini pun menampik pernyataan Winetrin, yang menyebutnya memilih untuk undur diri karena menolak kebijakan tersebut.
“Kalau serahkan stempel (mundur, red), berarti tidak amanah, karena kita dipilih masyarakat,” tegasnya.
Justru, ucap Agus, Winetrin lah yang memecatnya, lantaran takut dipecat Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), karena tidak berani ‘menertibkan’ pengurus RT/RW yang menolak melapor melalui Qlue sesuai Pergub No. 1/2016 dan SK Gubernur No. 903/2016.
Kalau menyangkut uang operasional, kita kan sudah bikin LPJ, karena ini APBD. Kalau pakai Qlue, Allah saja yang beri rezeki aja suruh 5x. Ini kok jadi wajib 3x? Menambah beban.
“Cuma legal formalnya (surat pecematan) akan dikomunikasikan dengan kecamatan,” bebernya. Sebab, ketika Agus bertemu Winetrin, Jumat (27/5), sang lurah bingung mencari alasan hukum memecatnya, mengingat tidak diatur dalam kedua dasar hukum tadi.
Beberapa saat lalu, Winetrin menampik bila dirinya memecat Agus sebagai Ketua RW 012 Kebon Melati. “Kalau dipecat, pasti ada suratnya,” kilahnya, sebagaimana dikutip dari situs berita resmi Pemprov DKI.
Winetrin justru berdalih, keinginan mundur itu disampaikan langsung oleh Agus usai mengikuti rapat dengan Komisi A atas kebijakan melapor via Qlue, Kamis (26/5) lalu. Dan dirinya belum memberikan persetujuan, karena ingin berkomunikasi dahulu dengan pihak kecamatan.
Dia juga mengklaim, bahwasanya pengurus RT/RW se-Tanah Abang sudah biasa memakai aplikasi Qlue. “Artinya, mereka hanya mengubah kebiasaan menggunakan ID sendiri dengan yang disediakan,” ucapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Editor: Arbie Marwan
