Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar menyampaikan konferensi pers seputar penangkapan penyebar ajakan untuk melakukan penarikan dana besar besaran dari perbankan (rush money) melalui media sosial di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (26/11/2016). Polisi telah menangkap seorang guru SMK di Pluit, Jakarta Utara, berinisial AR alias Abu Uwais berusia 31 tahun. Tersangka ditangkap oleh Subdit Cybercrime Bareskrim setelah pulang mengajar di kawasan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Penelusuran identitas pelaku dilakukan melalui pemeriksaan digital sejumlah akun sosial media. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Polri mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar menjadikan aksi terorisme sebagai perhatian bersama. Sebab, paham ISIS nyata berkembang di Indonesia.

“Kita sampaikan ini agar jadi perhatian bersama dan kewaspadaan nasional,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/12).

Dia juga menyayangkan, adanya pihak-pihak yang berkomentar penemuan bom di Bintara Jaya 8 Bekasi Barat dan penangkapan tersangka aksi terorisme adalah bentuk pengalihan isu.

“Jangan sampai dengan penilaian pengalihan isu kita lemah dengan fakta ini. Basis pergerakan ISIS di Asia Tenggara ada Filipina Selatan. Oleh karena itu kita berharap mari bersama menjaga kewaspadaan nasional,” terang Boy Rafli.

Karena itu, Polri mengajak seluruh elemen lapisan masyarakat untuk waspada dengan kegiatan berbau radikal dan mengarah kepada teror di Indonesia.

“Mereka ada dan nyata. Mari bersama antisipasi jangan sampai menimbulkan perpecahan dan korban jiwa di NKRI,” demikian Boy Rafli menambahkan.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby