Jakarta, Aktual.com — Fraksi Gerindra membantah jika pihaknya, Koalisi Merah Putih (KMP), menyandera Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja negara (RAPBN) 2016.
Ha ini ditegaskan oleh Wakit Ketua F-Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Kamis (22/10). Pihaknya melakukan fungsi dari DPR, yaitu melakukan koreksi dan hal wajar selaku legislatif yang memiliki peran budgeting.
Dicontohkan, adanya alokasi-alokasi dana yang dinilai tidak tepat, seperti rencana kemenpora yang mengalokasi anggaran sebesar Rp500 miliar untuk Gelora Bung Karno yang merupakan kewenangan Setneg.
“Ngapain coba, mau apa Menpora? Itu kan Setneg. Kenapa mesti Rp 500 miliar,”ujar dia.
Selain itu, anggaran LPSK yang fungsinya memberikan perlindungan terhadap saksi yang malah diturunkan dari Rp145 miliar pada 2015 menjadi Rp95 miliar.
“Pak Prabowo memberikan kepercayaan kepada kami agar berhati-hati dalam pembahasan. Bagaimana di setiap komisi, awasi setiap kebocoran-kebocoran. Itu kami sepakat semua,” ucap Dasco.
Sebelumnya, Wakil Ketua F-Nasdem Johnny G Plate meminta fraksi-fraksi di KMP memainkan politik yang pro terhadap pembangunan dan utamakan kepentingan negara.
“Kami harapkan rekan-rekan KMP di DPR melalui fraksi memainkan politik yang pro pembangunan dan mengutamakan kepentingan negara. Kami percaya mudah-mudahan tidak ada politik saling menyandera,” kata Johnny.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang