Maulana Syekh Dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani disambut Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB),  Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi Dinas Gubernur NTB, Minggu, (7/1/2018). Dalam kunjungannya Syekh Yusri memberikan ijazah awrad kepada Tuan Guru Bajang yang juga merupakan Ketua Umum IAAI (Internasional Alumni Al-Azhar) cabang Indonesia. AKTUAL/Ahmad Warnoto

Jakarta, Aktual.com – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Zainul Majdi, atau kerap dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) membantah stigma yang menganggap daerah mayoritas islam sangat dekat dengan intoleransi dan fanatik.

Ia pun menyebut provinsi yang dipimpinnya, NTB, sebagai contoh daerah yang jauh dari fanatik sempit dan intoleransi.

Hal ini dikatakan TGB saat menjadi pembicara diskusi “Ekonomi Pasar Pancasila dan Pemberdayaan Ekonomi Umat” di kantor ICMI, Jakarta Pusat, Rabu (11/7).

“NTB menunjukkan, berjuta-juta wisatawan yang datang mayoritas dari barat, Australia tidak ada satupun ada insiden yang menimpa mereka akibat perbedaan keyakinan,” kata TGB.

Adapun insiden terjadi hanya berupa kejahatan konvensional, seperti pencopetan dan jambret. Sementara insiden gesekan masyarakat terhadap para turis asing lantaran perbedaan keyakinan nyaris tidak ada.

“Buat saya ini bentuk kedewasaan masyarakat kita yang sebenarnya sudah bagus,” ujar TGB.

Pembicara lain dalam diskusi ICMI, Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie, pengusaha yang juga politisi senior PAN Soetrisno Bachir, Anggota Dewan Pakar ICMI M. Syafii Antonio, dan pengamat politik dari Indobarometer M. Qadari juga hadir.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan