Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/11). Pertemuan tersebut guna membahas penanganan rencana aksi 25 November dan 2 Desember yang kemungkinan adanya upaya tersembunyi dari kelompok yang ingin masuk ke DPR dan berusaha untuk menguasai DPR, serta larangan masyarakat untuk melakukan aksi di jalan protokol diantaranya Bundaran Hotel Indonesia, Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Foto Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama sejumlah netizen yang beredar di media sosial seketika heboh. Pasalnya salah satu netizen dalam foto itu disebut-sebut sebagai pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengklarifikasi bahwa pertemuan Kapolri dengan para Netizen media sosial tersebut tidak ada kaitannya dengan kegiatan politik apalagi membahas kasus Ahok.

“Jadi komunitas ini minta kepada bapak Kapolri untuk audiensi,” ujar Boy Rafli dalam keterangan persnya di gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (26/11).

Kemudian lanjut dia, Kapolri pun menerima kunjungan puluhan Nitizen ini untuk berdialog mengenai maraknya viral negatif di media sosial.

“Pada saat itu, disampaikan adanya keinginan Kapolri untuk memberikan partisipasi dari kalangan cyber socity yang intinya itu bagaimana mengatasi hoax yang terjadi di media sosial,” kata Boy Rafli.

Bahkan mantan Kapolda Banten itu, mengaku turut mendampingi Kapolri dalam pertemuan yang berlangsung pada Rabu (23/11) tersebut.

“Pada waktu itu diterima, jadi kalau dilihat dari daftar hadir ada 21, saya pegang daftarnya semuanya,” terang Boy Rafli.

Pasalnya klaim jenderal bintang dua itu, belakangan ini banyak beredar kabar bohong khususnya di medsos, dan semuanya mengarah pada perpecahan.

“Maksud mereka ingin membantu pihak kepolisan mengatasi hoax yang megararah kepada upaya memecah belah masyarakat melalui informasi yang awalnya adu debat,” tutur dia.

Saat pertemuan itu juga kata Boy Rafli, para netizen menyampaikan bahwa mereka ingin membuat lembaga masyarakat anti hoax. Hal itu juga kata dia, mendapat sambutan baik dari Kapolri.

Lantas terjadilah foto bersama antara netizen dan Kapolri. Namun setelah foto itu diunggah, muncul kabar bahwa Kapolri berfoto bersama salah satu pendukung calon petahana Gubernur DKI Jakarta yaitu Ahok.

“Diisukan bahwa Kapolri terlibat dalam pembicaraan tentang politik,” ucap dia.

Menurut dia, hal itu sangat tidak benar. Yang ada hanyalah keinginan sejumlah para penggiat medsos untuk membentuk masyarakat anti hoax. “Di mana mereka akan deklrasi dalam waktu beberapa hari ke depan,” ujar Boy Rafli.

Bahkan dia membantah keras bahwa pertemuan tersebut menyinggung soal Pilkada DKI. “Dan dalam pertemuan itu tidak ada pembicaraan agenda politik, atau dukung mendukung pasangan calon itu sama sekali tidak ada. Itu tidak mungkin dilakukan, karena ini adalah untuk kepentingan publik untuk kepentingan bersama,” demikian Boy Rafli menerangkan.

Diketahui, beredar unggahan berupa foto Ulin Ni’am Yusron yang diduga sebagai Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, yang membuat heboh pegiat media sosial. Unggahan ini menunjukkan Ulin Yusron dengan sejumlah rekannya berfoto bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian, ketika bertandang ke Mabes Polri.

Awalnya, foto yang satu ini sudah lebih dulu beredar. Namun, foto ini kemudian disandingkan dengan foto Amalia. Dalam foto itu, Ulin tampil dengan rambut panjang dan baju hitam motif bunga dan berkacamata dengan frame hitam. Rupanya, Ulin yang berambut gondrong itu dikira Amalia yang selama ini juga sering muncul dengan kaca mata frame hitam. Seketika unggahan foto itu menjadi viral di media sosial.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby