Warga melakukan aktivitas jual beli hasil bumi di Pelabuhan Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Minggu (28/1). Masyarakat Asmat merupakan masyarakat pemburu-peramu yang sangat bergantung kepada alam. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/kye/18

Jakarta, Aktual.com – Di bawah inisatif Community Investment, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) memperkenalkan program East Indonesia Empowerment arau Pemberdayaan Indonesia Timur. Hal ini untuk memberikan dukungan solusi atas tantangan-tantangan sosial masyarakat Indonesia Timur, seperti Papua.

Dengan program ini, menurut President Director Prudential Indonesia, Jens Reisch, pihaknya tidak hanya memberikan perlindungan jangka panjang bagi jutaan keluarga di seluruh Indonesia, tetapi juga memberikan kontribusi berkelanjutan kepada masyarakat sekitar.

“Community Investment ini menjadi fokus utama kami untuk mendukung masa depan masyarakat Indonesia yang lebih baik, melalui beragam program di bidang pendidikan, kesehatan, keselamatan dan kewirausahaan,” ungkap Jens di Jakarta, Senin (13/8).

Apalagi bidang-bidang tersebut, kata dia, telah mewakili tantangan-tantangan penting di Indonesia dan sejalan dengan bidang usaha Prudential Indonesia. Dan berharap akan membawa dampak yang nyata.

Corporate Communications & Sharia Director Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo menambahkan, selama bertahun-tahun, Prudential Indonesia telah melaksanakan beragam program yang memberi dampak nyata kepada komunita. Seperti membantu anak-anak melawan kanker, memberikan pelatihan-pelatihan literasi keuangan untuk wanita dan anak-anak, hingga memberikan bantuan bencana alam.

Sejak 2003, kata dia, Prudential Indonesia juga telah membantu biaya pengobatan untuk lebih dari 1.400 anak yang terkena kanker dan menyumbangkan tujuh mesin Apheresis yang membantu dalam perawatan kanker, ke sejumlah rumah sakit pemerintah di berbagai kota.

Di bidang edukasi, antara lain Prudential Indonesia telah mengadakan beberapa pelatihan literasi keuangan untuk perempuan sejak tahun 2009, bekerja sama dengan beberapa kementrian dan menjangkau lebih dari 25.000 perempuan di 21 kota.

“Kami bersyukur telah mencapai hasil-hasil yang berdampak baik dari beragam program dan kegiatan-kegiatan sosial utama kami, bersama dengan para mitra,” jelasnya.

Menurut data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 27,74% penduduk Papua masih hidup dalam kemiskinan, dan 63.770 orang Papua menganggur. Sebuah survey indeks kebahagiaan oleh BPS juga menunjukkan Papua adalah salah satu daerah yang indeks kebahagiaannya paling rendah di Indonesia.

Sementara Survei Literasi dan Inklusi keuangan oleh OJK pada 2016 juga mencatat, pengetahuan mengenai keuangan untuk hampir keseluruhan Indonesia Timur lebih rendah dibandingkan wilayah-wilayah lain. Papua Barat menduduki peringkat terendah di 19.27% dan Papua 22,18%.

“Makanya, Community Investment ini ingin juga memperluas fokus kami ke Indonesia Timur untuk memberikan dukungan solusi yang dapat membantu mengatasi tantangan-tantangan sosial di kawasan tersebut. Kami ingin membantu mendorong pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan,” tambah Nini.

Upaya ini, lanjut Nini, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari PBB, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif, dan peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK Nomor 76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan.

Country CEO Community Investment Prudential Indonesia, Rinaldi Mudahar menambahkan, pihaknya akan fokus pada entrepreneurship atau kewirausahaan sebagai program unggulannya.

“Hal ini akan kami awali dengan melihat dan menilai langsung ke lapangan untuk memastikan area-area di mana dan kelompok masyarakat mana yang akan menjadi wilayah target dan penerima manfaat kami selama tiga tahun ke depan” tambah Rinaldi.

Dia sendiri berharap, melalui program Pemberdayaan Indonesia Timur ini dapat memperluas jangkauan geografis di Indonesia dalam membangun masyarakat yang lebih mandiri dan berdaya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara