Surabaya, aktual.com – Bantuan penanganan COVID-19 yang dipusatkan di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, hingga saat ini terus berdatangan mulai dari perusahaan daerah, swasta, komunitas, universitas hingga perseorangan.
“Kami sampaikan terima kasih atas bantuan yang terus mengalir selama ini. Ini bukti bahwa kita bersama-sama melawan COVID-19. Semua bantuan yang telah diberikan akan kami salurkan sebaik mungkin kepada warga di sini,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara di Surabaya, Kamis [02/4].
Menurut dia, persoalan wabah Virus Corona atau COVID-19 bukan hanya urusan Pemerintah Kota Surabaya saja, melainkan persoalan bersama. Untuk itu, pemkot mengajak semua pihak untuk bergandeng tangan melawan virus yang terbilang baru ini.
Wujud kebersamaan melawan COVID-19 terbukti dengan berbagai bantuan yang terus berdatangan di dapur umum Balai Kota Surabaya.
Febri menjelaskan, bantuan terbaru yang diterima Pemkot Surabaya pagi ini adalah bantuan Alat Pelindung Diri (APD)dari Univesitas Surabaya (Ubaya). APD yang diterima kali ini berupa masker 20 box, sarung tangan steril 172 box, hazmat suit 100 unit, boots 50 pasang, kaca mata pelindung 300 unit.
“Kemudian cairan antiseptik sebanyak 400 liter, cairan disinfektan 100 liter, face shield mask 50 unit, serta dua bilik seterilisasi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Masyarakat Pemkot Surabaya Imam Siswandi mengatakan begitu banyak bantuan berdatangan silih berganti, mulai dari perusahaan daerah, swasta, komunitas, universitas maupun personal atau perseorangan.
“Mereka memberikan bantuan-bantuan itu tanpa diminta. Malah menawarkan apa yang bisa dibantu,” kata Imam.
Menurut Imam, bantuan yang kerap kali diterima setiap hari yakni bahan pembuatan minuman tradisional (pokak) yaitu jahe, kayu manis, sereh, gula merah, kapulaga dan juga telur rebus. Bahkan sampai dengan kebutuhan sembako pun mendapat bantuan dari salah satu mal di Surabaya sebanyak seribu paket.
“Untuk jahe sekitar 110 kilogram, gula merah 30 kilogram. Lalu telurnya hampir setiap hari 700–1.000 kilogram. Sekitar sepekan lalu ada yang kirim telor sebanyak 7.775 kilogram. ada dari perusahaan daerah dan swasta,” kata dia.
Selain untuk bahan pokak dan telur rebus, pemkot juga kerap kali mendapatkan bantuan tandon, wastafel, tangki spayer botol hand sanitizer, alkohol, bilik sterilisasi tipe chamber, tempat sabun cair pun juga diterima Pemkot Surabaya akhir-akhir ini. Bahkan, keperluan seperti tisu yang biasa diletakkan di samping wastafel, juga banyak mendapatkan bantuan.
“Untuk tisu sekitar 500 box setiap hari. Kemudian sabun kami dapat bantuan dari pabriknya langsung. Ada juga yang memberikan kipas angin yang kami letakkan di pasar kipasnya diisi dengan air disinfektan. Jadi dengan begitu meringankan beban pemerintah kota,” katanya.
Kegotong royongan masyarakat Surabaya tidak hanya sampai di situ saja. Beberapa perusahaan daerah, komunitas asal kota terbesar kedua di Indonesia ini juga ikut mengambil peran sebagai bentuk kepeduliannya dengan memberikan sejumlah donasi berupa uang tunai yang dikirimkan ke rekening milik Pemkot Surabaya.
“Nilainya bermacam-macam, ada yang memberi donasi uang Rp10 juta bahkan ada pula salah satu perusahaan yang menyerahkan dananya sekitar Rp500 juta,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eko Priyanto