Jakarta, Aktual.com – Aktris Baim Wong urung mengajukan hak cipta “Citayam Fashion Week” ke Dirjen HAKI. Hal ini dilakukan setelah banyak kritikan dari tokoh masyarakat sampai politisi atas tindakannya tersebut.
“Saya akan melepas, enggak mau untuk mempertahankan. Kalaupun nanti ada yang bisa saya bantu Citayam Fashion Week … apapun itu, dengan senang hati,” kata Baim Wong dalam video yang diunggah di akun YouTube miliknya pada Senin (25/7) malam.
Baim Wong mengklarifikasi bahwa niat mengajukan Hak Cipta nama tersebut dengan tujuan baik tapi ia meminta maaf bila tindakannya itu membuat resah banyak orang.
“Karena tidak ada niatan sama sekali dari saya, demi Allah, niatan saya arahnya memang buat Citayam, buat mereka semua,” kata Baim Wong.
“Tiger Wong Entertainment mau bantu dalam segi apapun. Sekali lagi, mudah-mudahan permintaan maaf ini didengarkan, didengarkan sama kalian semua,” lanjutnya.
Ia pun menegaskan telah mencari tahu lebih dulu soal pemilik hak cipta Citayam Fashion Week sebelum mendaftarkan ke Dirjen HAKI.
Dalam video itu, Baim Wong menunjukkan jejak percakapan dirinya dengan Bonge dan sejumlah pihak lain pada 20 Juli 2022.
Sebagai informasi, Baim Wong sebelumnya mendaftarkan “Citayam Fashion Week” ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) sebagai sebuah hak brand atau merek.
Pendaftaran itu dilakukan di bawah bendera PT Tiger Wong Entertainment, perusahaan yang didirikan Baim Wong dan istrinya Paula Verhoeven.
Salah satu yang mengkritisi hal tersebut yaitu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ia meminta Baim Wong agar mencabut pendaftaran Citayam Fashion Week sebagai hak kekayaan intelektual di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
“Sekalinya diformalkan dan dimewahkan, apalagi oleh orang luar, malah akan hilang tujuan dan maksudnya. Dan biasanya gerakannya malah akan mati muda,” ujarnya di akun Instagram @ridwankamil, Senin (25/7)
“Saran saya, pendaftaran HAKI ke Kemenkumham dicabut saja. Terima kasih jika bisa memahaminya,” sambungnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Editor: Dede Eka Nurdiansyah
